Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampas Rem Mobil Tipe Cakram Tipis Sebelah, Normal atau Tidak?

Kompas.com - 19/07/2022, 18:02 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rem merupakan komponen kendaraan yang memiliki peranan penting dalam menunjang keselamatan berkendara. Pasalnya, fungsi rem sendiri untuk mengurangi laju kendaraan dan sampai untuk menghentikan kendaraan.

Tanpa rem yang prima, tentu saja kendaraan menjadi tidak aman untuk dikendarai. Bisa membuat celaka diri sendiri maupun orang lain. Perlu diketahui, beberapa kejadina kecelakaan di jalan raya juga disebabkan oleh rem blong.

Maka dari itu, komponen rem memerlukan perhatian khusus. Mulai perlu mengenali ciri-ciri rem bermasalah atau kapan saat yang tepat untuk melakukan perawatan. Tentu hal itu dapat mengurangi risiko di jalan karena rem yang tidak berfungsi dengan baik.

Baca juga: Kampas Rem Mobil Tipe Tromol Tipis Sebelah, Normal atau Tidak?

Kampas rem Bosch Reliable Braking PerformanceDOK. BOSCH Kampas rem Bosch Reliable Braking Performance

Biasanya, mobil-mobil pribadi yang beredar di masyarakat dibekali oleh kaliper yang didukung oleh piston pada salah satu sisi, yaitu sisi dalam. Sedangkan sisi luar hanya mengandalkan dari fungsi sliding pada pin kaliper.

Pada tipe rem ini sering kejadian kampas rem tipis sebelah. Lantas, hal itu normal atau tidak?

Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan normal atau tidaknya perlu diperiksa terlebih dulu dengan melihat konstruksi atau tipe remnya.

“Jenis rem cakram kan banyak, ada yang pakai piston satu sisi atau dua sisi, tapi kebanyakan sih menggunakan piston satu sisi meski terkadang jumlah pistonnya lebih dari satu. Jadi, bisa saja kampas rem tipis sebelah karena suatu kewajaran,” kata Ibrohim kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Ketahui Tanda Kampas Rem Mobil Minta Diganti

Karat pada bagian piringan disc brake. Dicky Aditya Wijaya Karat pada bagian piringan disc brake.

Begitu pedal rem diinjak, kaliper tersebut bertugas menekan kampas rem dengan bantuan piston, sehingga kampas rem bergesekan dengan cakram dan mampu menghentikan laju kendaraan.

“Bisa dibayangkan bagian dalam atau yang bersinggungan langsung dengan piston, posisinya akan selalu lebih dulu bergesekan dibandingkan bagian kampas luar, dalam keadaan normal bagian dalam akan lebih cepat tipis,” ucap Ibrohim.

Dia mengatakan bisa saja kampas rem bagian tipis lebih dulu tipis, dan itu termasuk hal yang normal jika saat pemeriksaan tidak ditemukan permasalahan pada komponen rem yang bersangkutan.

Baca juga: Kenapa Kampas Rem Mobil Matik Cepat Habis dibanding Manual?

Ilustrasi servis mobil di bengkel resmi SuzukiDok. SIS Ilustrasi servis mobil di bengkel resmi Suzuki

Begitu pedal rem dilepas, maka posisi kampas rem akan kembali karena tekanan minyak rem sudah berkurang. Berkat gaya fleksibilitas dari pin kaliper, kampas rem kembali ke posisinya.

Dengan kata lain, kembalinya posisi kampas rem dipengaruhi oleh kemampuan pin dalam menggeser kaliper. Karena pin merupakan bagian yang membutuhkan pelumas sehingga dia sangat fleksibel maju dan mundur.

“Tapi kebanyakan kasus bagian luar lebih tipis duluan, karena efek pin kaliper yang kurang lancar dalam mengembalikan posisi kampas, sehingga kampas luar lebih lama bersinggungan dengan cakram,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Cara Singkat Cek Ketebalan Kampas Rem Tromol Mobil

Bengkel DaihatsuADM Bengkel Daihatsu

Dia mengatakan normal atau tidaknya kampas rem mengalami tipis sebelah, harus dilakukan pemeriksaan. Karena, ada dua kemungkinan yang menyebabkan kampas rem tipis sebelah. Jadi, tetap waspada dan jangan ragu untuk rutin melakukan perawatan rem kendaraan Anda di bengkel kepercayaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau