Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Ganti Kapasitas Aki Lebih Besar Bisa Bikin Awet?

Kompas.com - 11/07/2022, 17:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Banyak pemilik mobil yang beranggapan mengganti aki dengan kapasitas yang lebih besar bisa membuat usia pakainya lebih panjang. 

Dengan demikian, paling tidak pemilik mobil mempunyai waktu yang lebih lama untuk melakukan pergantian kembali.

Lalu, apakah benar demikian?

Menanggapi itu, Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, tetap aman mengganti aki dengan voltase lebih besar. Karena bisa jadi tegangan yang lebih besar, long life baterainya lebih kuat. 

Baca juga: Bahaya, Asal Jumper Aki Risikonya Bisa Meledak

"Arus listrik bisa lebih stabil, biasanya pas awal starter lonjakan arus tidak wajar. (Dengan kapasitas yang besar) Starter mobil jadi lebih gampang karena beban arus listrik stabil," ujar Bambang, kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022). 

Namun demikian, Bambang mengatakan tetap saja pergantian aki harus disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi. Kalkulasinya, tegangan aki normal dihitung berdasarkan beban starter dikalikan voltase output dari kelistrikan mobil. 

Cek kondisi aki mobilCakra Motor 11 Cek kondisi aki mobil

"Modifikasi audio, lampu-lampu, dan aksesoris lainnya, angka perhitungan batas aman diambil dari kapastias aki dan arus pengisian," tambahnya.

Beda dengan Bambang,   Andreas Hardjo Pemilik Menyanan Jaya Raya Aki mengatakan, bukan dari sisi teknis tetapi pergantian aki baiknya disesuaikan dimensi ruang pengaman kepala aki. 

"Yang tak boleh di lupakan casing aki, muat atau tidak, karena penyangga dudukan aki tiap voltase berbeda," ujarnya.

Baca juga: Mobil Jarang Dipakai, Masih Perlukah Cabut Aki agar Tidak Tekor?

Perihal aman atau tidaknya pergantian aki tegangan lebih besar, dia mengaku suplai aliran listrik ke tiap komponen jadi lebih stabil. 

Aki MobilKompas.com Aki Mobil

"Kerja aki lebih ringan dan tenaga awal pas starter lebih besar," katanya. 

Lebih detail, sebelumnya Product Manager Bosch Automotive Indonesia Dedy Ismanto mengatakan, meski bisa saja dilakukan, tapi mengganti kapasitas aki dari standar menjadi lebih besar, harus juga memperhitungan beberapa hal.

"Pertama, cek lebih dahulu apakah spesifikasi atau kapasitas pada sistem pengisian (alternator) pada kendaraan tersebut. Apakah alternator tersebut mendukung untuk pengisian dengan ukuran aki yang lebih besar," kata Dedy.

Biasanya alternator memiliki tingkat toleransi kapasitas yang bisa ditampung. Cek batas toleransiinya, apakah kapasitas aki yang lebih besar masih sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan kendaraan.

Baca juga: Berlaku 17 Juli 2022, Ini Syarat Perjalanan Baru Transportasi Darat

poisisi tepat untuk mengetahui kepala akiSuprawitno poisisi tepat untuk mengetahui kepala aki

"Kedua, perlu diperiksa juga kompatibilitas sistem kelistrikan pada kendaraan seperti ECU, ukuran atau kapasitas kabel, sekring, relay dan lainnya," ucap Dedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau