Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menganggap Remeh Mesin Mobil Ngelitik, Punya Dampak Serius

Kompas.com - 16/06/2022, 12:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mesin mobil dapat mengalami knocking atau detonasi atau bisa disebut ngelitik. Kondisi ini terjadi karena piston tidak bisa bekerja maksimal akibat proses pembakaran tidak terjadi pada posisi yang seharusnya.

Mesin mobil ngelitik memang tergolong gejala yang tidak terlalu berbahaya. Tapi, jika dibiarkan tentu saja dapat menyebabkan kerusakan komponen mesin jadi lebih parah.

Baca juga: Kipas Radiator Mati, Jadi Penyebab Mesin Mobil Overheat

Berikut ini dampak buruk akibat membiarkan mesin mobil ngelitik:

1. Performa Mesin Menurun

Mesin ngelitik merupakan salah satu tanda bahwa pembakaran yang terjadi di ruang bakar tidak sempurna. Biasanya, kondisi ini disebabkan karena penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai, seperti nilai oktan yang lebih rendah.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna, mengatakan, saat bahan bakar yang digunakan tidak sesuai, maka kerja komponen di ruang bakar juga menjadi lebih berat.

“Karena kerja mesin yang lebih berat menyebabkan tenaga mesin juga mengalami penurunan atau loyo,” ujar Suparna, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kerap Gonta-ganti Merek Oli Memicu Sludge pada Mesin Mobil

2. Konsumsi BBM Lebih Boros

Dampak lain dari mesin mobil yang mengalami detonasi dapat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi bahan bakar. Mesin ngelitik membuat konsumsi bahan bakar akan lebih boros dibandingkan saat mesin dalam kondisi prima.

Suparna mengatakan, tingkat keborosan konsumsi bahan bakar ini disebabkan karena menurunnya tenaga mesin. Jadi, mesin harus bekerja lebih keras, sehingga bahan bakar yang diperlukan juga lebih banyak.

“Saat tenaga mesin loyo karena kerja berat, otomatis akan membuat konsumsi bahan bakar juga menjadi semakin boros,” kata Suparna.

3. Kerusakan Komponen Mesin

Mesin yang ngelitik bisa saja menjadi semakin parah jika dibiarkan terus menerus dan tidak ditangani dengan benar.

“Mesin knocking ini terjadi karena banyak tumpukan kerak karbon yang ada di ruang bakar. Kondisi ini akan membuat tingkat keawetan komponen akan berkurang,” ujar Suparna.

Kondisi tersebut disebabkan karena selama mengalami detonasi, maka kerja mesin juga akan semakin berat karena terjadi berlawanan di jantung pacu.

“Maka akan menyebabkan berkurang keawetannya karena terus berlawanan. Kerja piston, connecting rod dan komponen lain lebih berat, sehingga menyebabkan terjadinya keausan dan itu bisa memperpendek umur mesin,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kapal Selam Wisata Tenggelam di Laut Merah, 6 Orang Tewas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau