JARKATA,KOMPAS.com - Jarak tempuh kendaraan yang semakin jauh, memicu adanya penumpukan kerak karbon pada ruang bakar. Jika dibiarkan, secara perlahan performa mesin akan menurun dan tidak lagi optimal.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, tumpukan kerak karbon dan endapan biasanya muncul saat terlalu lama memanaskan mesin kendaraan. Akibatnya, terjadi knocking atau mesin ngelitik.
"Kerak karbon itu biasanya muncul akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan oktan yang telah direkomendasikan, misal kendaraan yang harusnya menggunakan oktan 92 sering mengunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah," kata Didi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Daftar Harga SUV Murah di Juni 2022, Lengkap Bersama Diskonnya
Selain itu, kerak karbon juga dapat muncul akibat setingan sistem pengapian yang tidak pas, seperti celah klep yang terlalu rapat sehingga pembakaran tidak maksimal.
Karena itu, pemilik mobil wajib rajin membersihkan kerak karbon untuk menjaga performa mobil tetap optimal.
Salah satu caranya dengan gurah mesin (Carbon Cleaner Engine). Proses ini dilakukan dengan cara memasukkan cairan kimia ke dalam mesin untuk membersihkan kerak karbon, setelah itu dikuras lagi sehingga endapan kotoran ikut keluar.
Alternatif lain yang bisa dilakukan sendiri secara gratis, yakni Italian Tune Up. Cara ini bisa dilakukan apabila endapan kerak karbon belum terlalu parah.
"Ada juga cara yang dilakukan oleh orang Italia untuk membersihkan kerak karbon, namanya Italian Tune Up. Jadi mobil dipakai dengan digeber, kalau manual ya sampai sebelum red line itu kemudian ganti gigi," ucap Didi.
Baca juga: Lupa Jadwal Servis, Begini Cara Cek Kualitas Oli Mesin Mobil
Didi mengatakan, saat melakukan akselerasi dan memacu mobil otomatis akan membuat mesin panas.
Setelah mesin panas, maka kerak karbon akan mengelupas dan rontok kemudian dikeluarkan melalui knalpot hingga akhirnya ruang bakar mesin menjadi bersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.