Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2022, 09:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak jarang pengendara yang membaca aplikasi peta atau GPS sambil mengemudi untuk mengetahui rute menuju ke satu tujuan.

Padahal, kondisi itu bisa berbahya bagi keselamatan pengemudi sendiri, atau bahkan pengguna jalan yang lain. Karena fokus mengemudi bakal terpecah dua, antara layar ponsel serta pandangan ke depan.

Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kebiasaan berkendara sambil menggunakan GPS sebetulnya tidak aman. sebab, fokus pengemudi bisa terpecah.

Baca juga: Mayoritas Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas karena Pengemudi Lelah

Selain itu, menggunakan ponsel saat berkendara juga bisa membuat pengemudi terkena tilang oleh polisi karena melakukan pelanggaran lalu lintas.

“Saya sarankan, kalau map dihidupkan, audionya dihidupkan,” ucap Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.

Tren GPS tambahan pada mobil mulai menurun akibat maraknya penggunaan smartphone.thrumylens.org Tren GPS tambahan pada mobil mulai menurun akibat maraknya penggunaan smartphone.

Fitur audio pada aplikasi maps dapat membacakan rute dan arah yang ingin dituju oleh pengemudi, sehingga pengemudi tidak perlu repot memperhatikan rute pada layar telepon genggam.

“Jadi, pengemudi lebih baik mendengar panduan audio dari maps ketimbang melihat langsung. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu, ya berhenti,” kata Jusri.

Baca juga: 2 Pebalap Gresini Racing Siap Bangkit pada MotoGP Catalunya

Kemudian, ada juga pengemudi yang memasang phone holder di dasbor mobil agar dapat membaca navigasi dengan lebih mudah. Padahal, ini bisa mengganggu pandangan pengemudi saat berkendara.

Selain mengganggu pandangan, hal ini juga bisa memecah konsentrasi pengemudi.

Jadi bagi pengemudi yang memang membutuhkan navigasi saat berkendara, sebaiknya memanfaatkan fitur audio.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com