Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Ikuti Peta Digital, Mobil Tersesat dan Terperosok ke Hutan

Kompas.com - 31/05/2022, 07:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara jarak jauh atau ke daerah yang belum pernah dilewati, peta digital atau navigasi menjadi salah satu solusi. Dengan bantuan aplikasi tersebut, pengemudi bisa dengan mudah mengambil jalur tercepat untuk sampai di titik tujuan.

Namun saat mengikutinya, pengemudi harus tetap memperkirakan apakah kendaraan mampu melintasi jalur yang direkomendasikan atau tidak.

Sebab, tak jarang rute tersebut bukan rekomendasi yang tepat untuk dilalui mobil maupun sepeda motor.

Seperti contoh yang ada dalam unggahan akun Instagram @andreli_48. Pada rekaman itu, terlihat mobil Suzuki Ertiga berwarna hitam terperosok di dalam hutan.

Baca juga: Mayoritas Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas karena Pengemudi Lelah

Diketahui pengemudi tersebut mengikuti aplikasi google maps atau peta digital dari lokasi yang dibagikan oleh kerabatnya.

“Menggunakan aplikasi shareloc pengemudi mobil asal jombang nyasar di tengah hutan madiun, sebelumnya pengemudi mendapat kiriman shareloc dari temanya yang beralamat di bantengan wungu madiun saat hendak pergi kerumahnya,” tulis postingan tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Andre Li (@andreli_48)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, aplikasi penunjuk jalan seperti google maps atau apapun itu, sebaiknya digunakan pengemudi sebagai referensi saja.

“Aplikasi penunjuk arah sebaiknya digunakan sebagai referensi agar lebih mudah, dekat, aman dan arahnya jelas. Tidak disarankan mengandalkan 100 persen, karena nomor satu pengemudi harus paham detail lokasinya,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Baca juga: 2 Pebalap Gresini Racing Siap Bangkit pada MotoGP Catalunya

Menurut Sony, hanya pengemudi pemula saja yang mengandalkan aplikasi seperti itu. Pasalnya, jika sudah banyak pengalaman biasanya dalam mengambil keputusan akan banyak pertimbangan.

“Berikutnya, pengemudi sebaiknya tidak memaksakan diri. Artinya, kalau memang jalan tersebut sudah terlihat tidak layak, ya jangan diteruskan. Kontak yang bersangkutan untuk minta supaya pertemuannya di geser ke area yang lebih aman,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau