Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bertemu Elon Musk, Bicarakan Pengembangan Kendaraan Listrik

Kompas.com - 26/04/2022, 14:09 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan bos Tesla, Elon Musk, berserta jajarannya.

Pertemuan di Amerika Serikat (AS) tersebut bertujuan agar Tesla mau bekerja sama dengan Indonesia terkait penyediaan dan pengolahan nikel sebagai bahan baku pembuatan sel baterai yang berlandaskan environment, social, dan governance (ESG).

Hal ini terungkap melalui unggahan Instagram Pandu Sjahrir yang sekaligus menampakkan pesohor lain seperti Anindya Bakrie dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani.

"Hari yang sangat beruntung buat saya bisa bertemu dengan Elon Musk di Austin, Texas," tulis Pandu dalam caption-nya, Senin (25/4/2022).

Baca juga: Pemudik Harus Hati-hati, Ini Titik Rute Rawan Longsor di Jalur Puncak

Ilustrasi Pabrik Tesla di ASreuters.com Ilustrasi Pabrik Tesla di AS

Pandu pun menyebut bahwa dalam kesempatan tersebut dibicarakan beragam hal mengenai pengembangan ekosistem di kendaraan listrik atau electric vehicle, renewable energy, dan program B20.

Sebab produsen kendaraan listrik itu diakui cukup tertarik dengan Tanah Air karena memiliki sumber daya besar untuk dapat menggarap tiga isu penting tersebut.

"Elon sangat semangat membicarakan Indonesia dan kemajuan industri nikel dan electric vehicle di Indonesia," kata dia.

"Semoga dengan pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi investasi high technology ke Indonesia dan Indonesia bisa menjadi bagian penting dari supply chain global electric vehicle industry," sambung Pandu.

Hal serupa juga dinyatakan Anindya dalam unggahan Instagramnya. Ia menyatakan, tujuan lain pertemuan tersebut juga untuk untuk mengundang Musk bergabung ke International Advisor Caucus di acara B20 yang akan diadakan pertengahan November 2022.

Baca juga: Jadwal Ganjil Genap dan One Way di Tol Trans-Jawa Saat Mudik Lebaran 2022

Pabrik Tesla.Tech Vision/ Youtube Pabrik Tesla.

"Alhamdulillah mendapatkan kesempatan bertemu dengan @elonrmuskk mendampingi Menteri Koordinator @luhut.pandjaitan bersama tim Marinvest, Duta Besar @rosanroeslani, dan beberapa teman pengusaha di Gigafactory Tesla yang terbaru (1000 Ha) di Austin, Texas," ujar Anindya

"Luar biasa pengaturan supply chain nya yang efektif dan rapih di pabrik Tesla!" lanjutnya.

Rencana Luhut masuk ekosistem kendaraan listrik memang bukan kabar baru. Sebelumnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tahun lalu telah meluncurkan perusahaan bernama Electrum, perusahaan patungan bersama Gojek.

Pandu, yang juga merupakan Wakil Direktur Utama TBS Energi, mengungkapkan bila kedua perusahaan berencana investasi lebih dari satu miliar dollar AS di masa mendatang untuk pengembangan industri dan ekosistem motor listrik di dalam negeri.

Baca juga: Banyak Jalan Beton di Tol Trans-Jawa, Begini Cara Aman Melewatinya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pandu Sjahrir (@pandusjahrir)

Adapun komunikasi bersama Tesla sendiri, sebenarnya sudah sempat dilakukan. Tapi, rencana itu batal karena Tesla dianggap terlalu mendikte pemerintah RI.

"Saya bilang, 'Hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai'. Anda semua mau mendikte, saya bilang, 'Hey you cannot do this. Today is different. Kita harus sama'," ucap Luhut.

"Saya bilang, 'Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country!" tambahnya.

Saat itu, Luhut mengingatkan bahwa Tesla harus mengikuti syarat dari pemerintah Indonesia jika ingin berinvestasi, bukan sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau