Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Meninggalkan Mobil di Rumah Selama Mudik Lebaran

Kompas.com - 26/04/2022, 11:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik Lebaran akhirnya diizinkan kembali oleh pemerintah. Banyak di antaranya yang mudik menggunakan kendaraan umum dan meninggalkan kendaraan pribadinya di rumah.

Mudik Lebaran biasanya dilakukan selama beberapa hari. Agar tetap tenang meninggalkan mobil di rumah selama pulang ke kampung halaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya.

Pertama, jaga kebersihan mobil sebelum ditinggal lama. Tidak hanya bagian luarnya saja yang perlu dibersihkan, tapi juga bagian dalamnya.

Baca juga: Ketahui Bahaya Pasang Roof Box di Mobil SUV Saat Mudik

Menurut Operation Manager Autospa Bekasi Ario Hadi, kotoran seperti noda dan debu bersifat akumulasi. Sebelum terlalu banyak, sebaiknya segera dibersihkan. Sebab, semakin tidak dirawat, maka akan semakin sulit juga nanti hilangnya.

Selain menjadi tempat parkir kendaraan, garasi juga dapat berfungsi sebagai ruang penyimpanan misalnya pemotong rumput, perkakas tanaman, peralatan dari kayu, dan bahkan perabotan dapur yang jarang digunakan.garagestorageutah.com Selain menjadi tempat parkir kendaraan, garasi juga dapat berfungsi sebagai ruang penyimpanan misalnya pemotong rumput, perkakas tanaman, peralatan dari kayu, dan bahkan perabotan dapur yang jarang digunakan.

“Seperti contoh, bila ada noda kecoklatan pada plafon mobil. Bagian tersebut sulit untuk dibersihkan, tapi bila tidak segera dilakukan tindakan, noda akan sulit hilang, hanya tersamarkan saja,” ujar Ario, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Owner Vertue Concept Edy mengatakan, untuk membersihkan bagian kabin mobil cukup menggunakan sabun bayi agar tak merusak interior.

“Selain mengandung pH yang seimbang, sudah terbukti kandungannya bisa menghilangkan bakteri,” kata Edy.

Baca juga: 5 Cara Menghindari Potensi Kecelakaan Saat Mudik Menggunakan Mobil

Caranya, yakni dengan memotong kecil-kecil sabun, kemudian diblender setelah itu bisa dicampur menggunakan air.

Ilustrasi garasi mobil.www.starcollisioncenters.net Ilustrasi garasi mobil.

“Penggunaannya juga mudah, cukup dilap-lap saja untuk menjaga interior dan untuk yang berbahan kulit juga aman menggunakan bahan ini,” ujar Edy.

Soal parkir, disarankan untuk tidak menggunakan rem tangan terlalu lama. Sebaiknya, diganjal saja bannya, karena berpotensi membuat sistem pengereman rusak.

Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi menjelaskan, jika rem tangan aktif saat parkir mobil dalam jangka waktu yang lama, kampas rem bisa menekan brake drum dan lama kelamaan akan lengket.

Pak Syamsul seorang penyandang Tuna Rungu yang bekerja sebagai tukang cuci mobil kelilingKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda Pak Syamsul seorang penyandang Tuna Rungu yang bekerja sebagai tukang cuci mobil keliling

Mobil yang sudah diparkir lama umumnya sudah terjadi adhesi, jadi kampas rem gampang melekat pada brake drum. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadinya potensi lengket,” kata Bambang.

Dari segi keamanan, Bambang menyarankan, bisa menggunakan tambahan kunci setir manual. Penggunaan pengaman tambahan ini bisa memperlama waktu bagi orang yang berniat jahat.

"Namun, sebaiknya gunakan kunci setir yang berkualitas, sehingga kualitasnya bisa dipastikan,” ujar Bambang.

Penyebab utama tali rem tangan putusStanly/Otomania Penyebab utama tali rem tangan putus

Bambang menambahkan, ia tidak menyarankan pemilik mobil yang mencabut sekering listrik yang ada di dalam mobil.

“Memang kalau orang teknik bisa cabut fuse yang membuat mesin tidak hidup namun alarm menyala, namun untuk orang awam pasti akan kesulitan dan sangat tidak disarankan. Ditakutkan mereka salah ambil sekering,” jelas Bambang.

Jadi, sebaiknya gunakan fitur tambahan yang mudah digunakan dan jangan parkir kendaraan di tempat yang sepi atau jauh dari rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau