Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTB Nilai Penyerapan Produk Euro 4 Tak Bisa Instan

Kompas.com - 26/03/2022, 17:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah memproduksi dan meluncurkan Canter serta Fighter X dengan teknologi Euro 4, namun PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menjelaskan untuk penyerapan pasarnya memang tidak bisa instan, alias dibutuhkan waktu.

Aji Jaya, Vice President of Sales & Marketing PT KTB mengatakan, penyerapan produk Euro 4 tentu akan terjadi karena sudah menjadi regulasi dari pemerintah. Tapi untuk kapannya, yang pasti menunggu produk-produk Euro 2 habis.

"Sampai saat ini kami masih memiliki produk Euro 2, karena memang batas produksinya akan dihentikan mulai 7 April 222. Artinya ada beberapa konsumen yang membutuhkan kendaraan Euro 2," ucap Aji, kepada media saat sesi media test drive di BSD, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Sudah Euro 4, Apakah Truk Fuso Hilang Garansi bila Pakai Solar Murah?

"Lalu untuk berapa lama penyerapan Euro 4, pasti akan ada kondisi stok Euro 2 habis, setelah itu konsumen tak punya pilihan dan beralih ke produk Euro 4. Jadi misal habis di April, maka konsumen mau tidak mau ke Euro 4," katanya.

Mitsubishi Fighter X Euro 4 saat sesi media test drive Fuso di Tangerang, Jumat (25/3/2022). Total ada 29 varian yang disediakan KTB dengan rincian, 15 tipe untuk Fuso Canter di segmen light duty truck, dan sisanya 14 tipe untuk Fighter X di segmen medium duty truck.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mitsubishi Fighter X Euro 4 saat sesi media test drive Fuso di Tangerang, Jumat (25/3/2022). Total ada 29 varian yang disediakan KTB dengan rincian, 15 tipe untuk Fuso Canter di segmen light duty truck, dan sisanya 14 tipe untuk Fighter X di segmen medium duty truck.

Hal senada juga disampaikan Duljatmono, Sales & Marketing Director of PT KTB. Menurut dia, pemerintah sampai saat masih mempersilahkan produksi dan memasarkan stok Euro 2.

Tapi melihat dari permintaan pasar yang sedang tinggi, Duljatmono memprediksi tak butuh waktu lama membuat stok Euro 2 habis sehingga penyerapannya akan beralih ke produk baru dengan standar emsis Euro 4.

"Melihat dari demand-nya, mudah-mudah akan lebih cepat habis (stok Euro 2). Setelah itu akan beralih pastinya," kata pria yang akrab disapa Mommon.

Namun demikian, dia juga menjelaskan penerimaan produk Euro 4 sangat tergantung dari beberapa hal. Mulai dari demand dari pasarnya serta sosialisasi kepada masyarakat, pengguna, serta pelaku bisnis terkait Euro 4.

Baca juga: Kata Mitsubishi Fuso Soal Efisiensi BBM Canter dan Fighter X Euro 4

"Untuk itu, kami juga melakukan percepatan melalui edukasi, ke driver, konsumen fleet, juga melakukan training Euro 4 untuk memudahkan mereka agar mengerti sehingga penerimaannya bisa lebih cepat," ujar Momon.

Duljatmono selaku Sales & Marketing Director of PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (kanan) dan Mr. Nobukazu Tanaka selaku Presiden Direktur PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors berbincang saat acara test drive Mitsubishi Fuso Euro4 di Tangerang, Jumat (25/3/2022). Total ada 29 varian yang disediakan KTB dengan rincian, 15 tipe untuk Fuso Canter di segmen light duty truck, dan sisanya 14 tipe untuk Fighter X di segmen medium duty truck.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Duljatmono selaku Sales & Marketing Director of PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (kanan) dan Mr. Nobukazu Tanaka selaku Presiden Direktur PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors berbincang saat acara test drive Mitsubishi Fuso Euro4 di Tangerang, Jumat (25/3/2022). Total ada 29 varian yang disediakan KTB dengan rincian, 15 tipe untuk Fuso Canter di segmen light duty truck, dan sisanya 14 tipe untuk Fighter X di segmen medium duty truck.

Sementara ketika ditanya kenaikan harga produk saat beralih ke Euro 4, Momon menjelaskan memang ada penyesuaian lantaran dari segi produk juga ada penambahan teknologi dan penyempurnaan untuk menunjuang kenyamanan pengendara.

"Euro 4 ini kenaikannya dibandingkan kalau kelas Canter itu 3,5-4 persen. Sedangkan kelas Fighter X itu 7-8 persen," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com