JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah terus mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik sebagai dari transisi energi dari fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT).
Salah satu hal yang akan dilakukan adalah peralihan menggunakan motor listrik, karena selain ramah lingkungan, kendaraan ini juga lebih hemat pengeluaran dibandingkan kendaraan konvensional.
Kementerian ESDM pun memiliki target konversi 1.000 motor listrik di tahun ini, melanjutkan program konversi 100 motor listrik yang dilaksanakan pada tahun lalu.
Baca juga: Pakai Mesin Supra X 125, Segini Harga Honda Dax yang Baru Meluncur
Momentum tersebut turut dipakai sebagai ajang penelitian dan uji coba, mengenai perbandingan pemakaian motor listrik dengan konvensional. Kesimpulannya, menggunakan motor listrik bisa hemat lebih 50 persen dibandingkan konvensional.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, motor berbahan BBM setidaknya membutuhkan biaya mengisi bensin Rp 12.000 untuk melakukan perjalanan maksimal 30 km, atau butuh biaya Rp 24.000 untuk bisa melakukan perjalanan hingga 60 km.
"Tapi kalau menggunakan motor listrik, hanya keluar Rp 6.000-Rp 7.000 untuk jarak tempuh 30 kilometer atau Rp 12.000-Rp 14.000 untuk jarak tempuh hingga 60 kilometer," ujar Arifin dalam dalam konferensi virtual (24/3/2022).
Baca juga: Begini Teknik Melakukan Pengereman yang Benar Saat Jalan Menurun
Dia mengatakan, perhitungan tersebut berdasarkan hasil dari uji coba yang dilakukan Kementerian ESDM. Oleh sebab itu, Arifin berharap penggunaan motor listrik bisa semakin meluas di kalangan masyarakat.
"Ini baru diuji coba, dan melihat harganya yang murah, mudah-mudahan ini bisa massal," ucap Arifin.
Selain ramah lingkungan dan ongkos yang lebih murah, motor listrik juga dinilai dapat mendorong industri dalam negeri.
"Hal ini akan menumbuhkembangkan industri-industri pendukungnya, seperti perbateraian atau transmisi motornya. Semua ini juga bisa dikerjakan dengan melibatkan UKM-UKM kita," kata Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.