Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Lebih Murah Atau Mahal, Pakai Motor Listrik dengan Konvensional

Kompas.com - 23/03/2022, 07:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik juga diklaim lebih hemat dari kendaraan konvesional. Alasan ini membuat pemerintah terus mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik sebagai dari transisi energi dari fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT).

Hikmat Drajat, Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PLN Hikmat, mengatakan, pemakaian motor listrik secara umum bakal lebih murah dibandingkan motor konvensional.

Berdasarkan hitungannya, diasumsikan untuk menempuh jarak 100 km, motor konvensional butuh bensin sekitar 2 liter.

Baca juga: Agar Tidak Ketinggalan Pesawat, Franco Morbidelli Pinjam Motor Polisi di Mandalika

Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Seorang pengemudi ojek daring menukar baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Jumat (4/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

"Katakanlah harga bensin Rp8.000 per liter, 2 liter Rp 16.000. Sedangkan untuk motor listrik, 100 km itu bisa ditempuh dengan listrik 3 kWh saja dari baterainya," ujar Hikmat, dalam diskusi yang disiarkan daring (21/2/2022).

Menurutnya, saat ini harga listrik per kWh ada di kisaran Rp 1.500. Artinya, biaya motor listrik untuk menempuh jarak 100 km hanya Rp 4.500 saja.

"Tentunya ini penghematan dari sisi driver, biasanya kan driver kalau menyisihkan pendapatannya dikurangi bensin berapa, ini kita jamin lebih besar saving-nya," ucap Hikmat.

Baca juga: PPKM Level 2 Diperpanjang, Ini Aturan Naik Kendaraan Umum di Jakarta

SPLU untuk pengisian daya sepeda motor listrik hadir di wilayah perkantoran Jakarta Selatan, Selasa (17/4/2018)Kompas.com/Setyo Adi SPLU untuk pengisian daya sepeda motor listrik hadir di wilayah perkantoran Jakarta Selatan, Selasa (17/4/2018)

Selain memiliki biaya yang lebih murah, motor listrik juga lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu saat proses isi ulang baterai.

Pasalnya dengan teknologi swap, baterai kosong yang ada di dalam motor bisa diganti dengan baterai yang sudah terisi penuh.

Di lain sisi, PLN mulai mendukung penggunaan kendaraan listrik ini dengan sejumlah program, misalnya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga transformasi pembangkit listrik dari PLTU ke PLT EBT.

"Nah, yang jadi pertanyaan, kapan pembangkit itu beralih ke pembangkit EBT? Dengan kerja sama ini jadi salah satunya yang mendorong agar transformasi tersebut terakselerasi," kata Hikmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau