JAKARTA, KOMPAS.com – Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik juga diklaim lebih hemat dari kendaraan konvesional. Alasan ini membuat pemerintah terus mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik sebagai dari transisi energi dari fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT).
Hikmat Drajat, Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PLN Hikmat, mengatakan, pemakaian motor listrik secara umum bakal lebih murah dibandingkan motor konvensional.
Berdasarkan hitungannya, diasumsikan untuk menempuh jarak 100 km, motor konvensional butuh bensin sekitar 2 liter.
Baca juga: Agar Tidak Ketinggalan Pesawat, Franco Morbidelli Pinjam Motor Polisi di Mandalika
"Katakanlah harga bensin Rp8.000 per liter, 2 liter Rp 16.000. Sedangkan untuk motor listrik, 100 km itu bisa ditempuh dengan listrik 3 kWh saja dari baterainya," ujar Hikmat, dalam diskusi yang disiarkan daring (21/2/2022).
Menurutnya, saat ini harga listrik per kWh ada di kisaran Rp 1.500. Artinya, biaya motor listrik untuk menempuh jarak 100 km hanya Rp 4.500 saja.
"Tentunya ini penghematan dari sisi driver, biasanya kan driver kalau menyisihkan pendapatannya dikurangi bensin berapa, ini kita jamin lebih besar saving-nya," ucap Hikmat.
Baca juga: PPKM Level 2 Diperpanjang, Ini Aturan Naik Kendaraan Umum di Jakarta
Selain memiliki biaya yang lebih murah, motor listrik juga lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu saat proses isi ulang baterai.
Pasalnya dengan teknologi swap, baterai kosong yang ada di dalam motor bisa diganti dengan baterai yang sudah terisi penuh.
Di lain sisi, PLN mulai mendukung penggunaan kendaraan listrik ini dengan sejumlah program, misalnya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga transformasi pembangkit listrik dari PLTU ke PLT EBT.
"Nah, yang jadi pertanyaan, kapan pembangkit itu beralih ke pembangkit EBT? Dengan kerja sama ini jadi salah satunya yang mendorong agar transformasi tersebut terakselerasi," kata Hikmat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.