Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Motor Listrik Disebut Tawarkan Keuntungan Berlipat

Kompas.com - 21/03/2022, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Untuk mengakselerasi kendaraan listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) gencar melakukan konversi motor berbahan bakar BBM menjadi listrik.

Tahun ini Kementerian ESDM menargetkan akan mengkonversi Sepeda Motor Penggerak BBM menjadi Motor Listrik dari sebelumnya 100 unit sepeda motor di 2021, menjadi 1.000 unit sepeda motor di 2022.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, menggunakan motor listrik akan membawa banyak keuntungan, atau yang ia sebut sebagai Multiplier Benefit.

Baca juga: Hasil MotoGP Mandalika 2022: Oliveira Juara Perdana MotoGP Mandalika

"Selain lebih ramah lingkungan juga memberikan penghematan baik bagi negara maupun bagi pengguna," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam konferensi virtual (17/3/2022).

Arifin mengatakan, sektor transportasi memberi peran yang sangat penting karena masih menggunakan energi fosil.

"Kalau kita buat kalkulasi ada 115 juta -120 juta unit sepeda motor dan kemudian demand-nya tiap tahun itu ada 6 juta unit,” ucap Arifin.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2022 Usai Laga di Sirkuit Mandalika

“Nah kita berpikir kalau di tahun 2030 kita bisa melakukan program konversi ini secara massif dan bisa mengkonversi 120 juta unit sepeda motor ini menjadi motor listrik, maka akan terjadi penghematan yang luar biasa," kata dia.

Selain itu, nilai tambah dari kegiatan ini juga sangat besar. Arifin mengatakan, konversi motor listrik tidak hanya menguntungkan buat tiap individu, tapi juga buat negara secara umum.

"Meskipun ini teknologinya kecil tapi manfaatnya sangat besar, hemat devisa, memberikan energi bersih dan saving cost buat para pemakainya dan ke depannya program ini selain akan menumbuh kembangkan industri di hulu,” ujar Arifin.

Baca juga: Momen Jokowi Serahkan Trofi ke Pebalap MotoGP

Dengan bahan baku yang dimiliki Indonesia, Arifin berharap, industri-industri baterai dan komponen-komponennya diharapkan bisa bekerja sama dengan UMKM. Sebab saat ini, belum banyak bengkel yang bisa melakukan konversi secara legal.

“Karena yang 120 juta unit motor ini tersebar di seluruh Indonesia, dan itu tidak bisa dilakukan oleh bengkel-bengkel Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan dan EBTKE (P3TKEBTKE) sendiri," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
yg untung bengkelnya, yg babak belur konsumennya. mahal dan tdk bisa jauh kalau motor bisa 300km sekali cas dan harga bersaing dgn motor bbm pasti laku. lihat aja gesit makin mahal dan hanya 50km 1 bateri kalau 2 bateri hrs ganti colokan... yo pikir2 dulu ah...


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tiba di Den Haag, Langsung Ditahan ICC
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau