Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Bilang Krisis Cip Semikonduktor Tak Berpengaruh ke Indonesia

Kompas.com - 11/03/2022, 11:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan bahwa krisis cip semikonduktor belum signifikan mempengaruhi kegiatan produksi kendaraan bermotor nasional.

Padahal, kurangnya pasokkan komponen tersebut terbukti mengganggu aktivitas bisnis global, tidak terkecuali sektor otomotif. Bahkan salah satu produsen sampai menangguhkan produksinya.

Hal itu, sebagaimana dikatakan Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi karena kendaraan di Tanah Air masih standar. Belum terlalu advance yang membutuhkan cip semikonduktor seperti pada mobil listrik.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Membuat Krisis Cip Semikonduktor Memburuk

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

"Apabila mobil di Indonesia mainannya sudah ke mobil listrik seperti plug in hybrid dan segala macam kebutuhan semikonduktornya makin banyak, mungkin berpengaruh besar," kata dia, Kamis (10/3/2022).

"Tetapi, mobil di sini masih standar, masih internal combustion engine. Sehingga kebutuhan cip masih kurang dibandingkan mobil listrik," tambah Nangoi.

Situasi tersebut membuat industri otomotif Tanah Air terbilang tak begitu terpengaruh.

Baca juga: Lupa Bawa Dompet, Apakah Boleh Mengandalkan Foto SIM di Ponsel?

Nangoi pun menjelaskan, hingga kini stok cip semikonduktor masih cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi mobil di Indonesia. Asalkan, jangan sampai komponen terkait shortage.

"Jadi jawabannya Indonesia diuntungkan karena saat ini belum full yang namanya electric car. Sehingga suplai komponen semikonduktor dari prinsipal masih cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik," kata Nangoi.

Sebelumnya, PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai agen pemegang merek (APM) mobil Honda di Tanah Air menyatakan turut merasakan dampak kelangkaan cip semikonduktor sejak 2021. Kondisi itu serba salah, karena permintaan mobil tengah melonjak karena adanya insentif PPnBM DTP.

Belum usai dari krisis tersebut, pada 2022 Honda sudah menyiapkan strategi berupa prioritas produksi untuk sejumlah model yang permintaannya masih tinggi.

"Yang kami lakukan adalah melakukan prioritas produksi untuk model-model yang memang permintaannya sudah tinggi, salah satunya adalah Honda Brio," kata Yulian Karfili, PR & Digital Manager PT Honda Prospect Motor (HPM), dalam diskusi virtual, Selasa (15/2/2022).

"Brio ini permintaannya selalu tinggi dari konsumen dan saat ini setiap ada komponen datang kami akan prioritaskan untuk model yang permintaannya tinggi seperti Honda Brio," ucapnya menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com