BrandzView
Konten ini kerja sama kompas.com untuk edukasi mengenai mobil bertenaga listrik

Ditanya Soal Motor Listrik, Yamaha Pilih Hybrid Dulu

Kompas.com - 23/02/2022, 17:31 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada peluncuran proyek kolaborasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik antara BUMN dengan swasta, yang diinisiasi oleh Pertamina, Gesits, Gojek, TBS Energi Utama, Electrum, serta Gogoro, Presiden RI Joko Widodo berharap pada 2025 setidaknya ada dua juta kendaraan listrik di Indonesia yang digunakan masyarakat.

"Kita targetkan juga nanti di 2025 ada 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia, dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor," ujar Jokowi, dalam seremoni yang disiarkan virtual (23/2/2022).

Hal ini dilakukan untuk mencapai target pemerintah untuk Indonesia menurunkan emisi sebanyak 29 persen pada 2030, dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.

Baca juga: Jangan Salah Beli, Aki Mobil Mesin Diesel dan Bensin Berbeda

Pengemudi Gojek, Ismail sedang berbincang dengan Presiden Jokowi terkait proses penggantian baterai pada kendaraan listrik dalam acara Peresmian Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di SPBU MT Haryono, Jakarta, Selasa (22/2/2022).Hasil tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden Pengemudi Gojek, Ismail sedang berbincang dengan Presiden Jokowi terkait proses penggantian baterai pada kendaraan listrik dalam acara Peresmian Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di SPBU MT Haryono, Jakarta, Selasa (22/2/2022).

"Maka dengan didukung oleh ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, diharapkan negara Indonesia betul-betul mampu merajai menjadi produsen dari kendaraan listrik," ucap Jokowi.

Dari jumlah tersebut, sepeda motor listrik tentunya bakal mengambil peran yang cukup signifikan. Meski begitu, sejumlah pabrikan motor belum menjadikan motor listrik sebagai tujuan utama.

“Sebetulnya ending-nya bukan hybrid atau EV-nya yang dikejar, tapi bagaimana mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Itu yang dikejar oleh pemerintah,” ujar Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, kepada Kompas.com awal Februari 2022.

Baca juga: Begini Spek Motor Listrik Gesits yang Dipakai Gojek

Yamaha E-Vino digunakan sebagai model uji coba sepeda motor listrik oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).Febri Ardani/KompasOtomotif Yamaha E-Vino digunakan sebagai model uji coba sepeda motor listrik oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Menurutnya, untuk mencapai target zero emission ada banyak teknologi yang bisa diterapkan. Mulai dari hybrid, electric vehicle (EV), sampai hidrogen.

“Artinya bahan bakar pengganti fosil. Cuma kan di sini kita belum punya teknologinya, sehingga yang dominan saat ini ada di EV dan hybrid,” ucap Anton.

Anton juga menambahkan, pada dasarnya Yamaha sudah memiliki teknologi EV. Model-modelnya pun pernah diluncurkan dalam gelaran EICMA maupun Tokyo Motor Show.

Baca juga: Sopir Truk Protes Aturan ODOL, Ini Respons Kemenhub

Yamaha Fazzio Hybrid - Connected.Foto: KOMPAS.com/Adityo Wisnu Yamaha Fazzio Hybrid - Connected.

“Tapi kapan itu akan diperkenalkan di Indonesia? Kami juga belum tahu, butuh waktu, butuh evaluasi, butuh persiapan, termasuk juga infrastruktur, pemahaman konsumen,” kata Anton.

Seperti diketahui, Yamaha baru saja meluncurkan motor hybrid Fazzio. Motor ini disebut menjadi jawaban Yamaha atas tren elektrifikasi yang tengah ramai di Indonesia.

“Jadi harapannya dengan hybrid ini kita bisa perlahan-lahan atau smooth shifting maju ke era di mana kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar,” tutur Anton.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau