Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2022, 20:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian pengguna jalan yang emosi di jalan akhir-akhir ini memang kerap terlihat. Bahkan aksi saling senggol atau dorong sesama pengemudi sering diunggah ke Instagram.

Padahal, jalan raya adalah fasilitas umum yang digunakan oleh semua orang. Seharusnya pengemudi punya rasa empati dan saling berbagi ketika menggunakan jalan raya.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, orang yang emosi di jalanan secara tidak sadar sudah membuka keburukannya dan kebodohannya, harusnya ada rasa malu.

Baca juga: Emosi di Jalan Raya Hanya Bikin Runyam Perjalanan

Adu emosi antara pengemudi Toyota Fortuner melawan Suzuki VitaraInstagram EPPB Channel Adu emosi antara pengemudi Toyota Fortuner melawan Suzuki Vitara

“Kalau pengemudi paham masalah mengemudi, pasti jalanan enggak macet, enggak ada konflik. Harusnya mereka tahu mengemudi harus berbagi, mengalah, sopan, tidak berkelahi yang malah merugikan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bisa dikatakan kalau saat di jalan raya itu jangan bawa perasaan (baper). Jadi pengemudi bisa menguasai emosi dan mengendalikan emosinya. Jika masih ada emosi saat mengemudi, lebih baik tunda dahulu.

Baca juga: Sedang Naik Motor dan Merasa Diincar Begal, Lakukan Tindakan Ini

“Kemudian jika mengebut di jalan karena sedang patah hati, ini contoh yang enggak paham mengemudi. Pengemudi mengontrol mesin yang bergerak itu butuh komitmen dalam berkeselamatan,” kata Sony.

Sony mengatakan, jalan raya itu tempat kendaraan bermotor bergerak. Artinya pengemudi harus paham risiko bahayanya ketika ada di jalan raya. Jalan raya hanya untuk fasilitas berpindahnya alat transportasi, bukan untuk berkelahi, pamer dan melanggar aturan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com