Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Naik Motor dan Merasa Diincar Begal, Lakukan Tindakan Ini

Kompas.com - 16/02/2022, 19:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota kepolisian dari Korps Brigade Mobil (Brimob) Aipda Edi menjadi korban begal di Jalan Raya Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi, pada Selasa (15/2/2022) dini hari.

Dalam penjelasan polisi, korban akan berangkat ke kantor dari daerah Pondok Gede sekitar pukul 02.00 WIB. Kemudian korban melihat satu unit motor Honda Beat berbonceng tiga orang dan membawa celurit.

Baca juga: Honda Vario 160 Dilengkapi Smart Key, Simpan Dua Hal Ini Baik-baik

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, dalam berkendara perlu mengasah sikap antisipatif supaya punya rencana yang mesti dilakukan jika terjebak situasi berbahaya.

 

Jika berkendara sendiri dan keadaan malam, kata Jusri maka yang perlu dilakukan ialah terus memperhatikan situasi sekeliling. Kemudian lebih waspada jika ada motor mendatang dari belakang.

"Perhatikan selalu sekeliling. Kita perhatian perilaku yang mencurigakan misalkan ada motor yang mengikuti beberapa saat. Pola dari tindakan kriminal pertama mendeteksi dan mengatur strategi, seperti mengikuti, jadi ada indikatornya," kata Justi kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

"Kita lihat pola orang-orang yang mendekati dan bergerak cepat. Biasanya mereka (begal) berjalan dua motor dengan tiga orang, atau dua motor berboncengan. Hal (seperti) itu (perlu) kita perhatikan," katanya.

Jusri mengatakan, jika memang mencurigakan atau motor yang membututi di belakang dikawatirkan begal, pemotor bisa melakukan cara memancing keributan untuk mengundang warga sekitar.

Baca juga: Strategi Honda Hadapi Krisis Cip Semikonduktor di 2022

"Seperti menabrak pagar rumah orang atau warung ini akan membuat kepanikan yang tidak pernah diduga oleh pelaku. Faedah yang lain ialah memancing masyarakat untuk keluar melihat kejadian tersebut," ungkapnya.

Tapi tentu saja konsep ideal seperti ini bisa jauh berbeda dengan di lapangan. Untuk itu Jusri mengatakan, jika dalam situasi terdesak jangan melawan apalagi jika begal membawa senjata.

"Tapi dalam tindakan antisipatif jangan melawan. Jangan bertindak untuk melawan, kalau terpaksa, lebih baik kasih motor teriak 'silahkan ambil motornya'. Nyawa dan keselamatan prioritas utama," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau