Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Ngantuk Saat di Jalan Tol, Jangan Tidur di Bahu Jalan | Rencana Sistem Satu Arah di Jalan Daan Mogot, Tangerang

Kompas.com - 15/02/2022, 06:02 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video tayang di media sosial, memperlihatkan pengemudi mobil yang diduga beristirahat di bahu jalan tol dan tertidur karena kantuk dan kemudian ditegur oleh polisi.

Di satu sisi mengemudi dalam keadaan mengantuk sangat berbahaya. Tapi menepikan mobil di bahu jalan tol untuk istirahat tidak bisa sembarangan sebab bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, jika sedang mengemudi dan mengantuk maka jangan tidur di bahu jalan tapi di rest area terdekat.

Kemudian, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang punya wacana untuk melakukan manajemen lalu lintas sistem satu arah (one way) pada sebagian Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang.

Rencananya, sistem one way di sebagian jalan Daan Mogot tersebut akan mulai berlaku pada 20 Februari 2022.

Seusainya, akan ada penerapan rekayasa lalu lintas lainnya di beberapa wilayah sekitar jalan tersebut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dishub Kota Tangerang Wahyudi Iskandar.

Selengkapnya, berikut daftar 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Senin, 14 Februari 2022.

1. Ngantuk Saat di Jalan Tol, Jangan Tidur di Bahu Jalan

Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.monstArrr_/Unsplash Seorang pria mengantuk saat sedang mengemudi di dalam mobil. Kondisi ini disebut dengan istilah carcolepsy.

"Apa yang perlu dilakukan ialah paksakan. Sebab di tol paling jauh 20 km ada rest area. Berhenti kemudian istirahat," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (14/2/2022).

Jusri mengatakan jika sudah merasakan kantuk maka sambil mencari rest area terdekat hal yang bisa dilakukan ialah menstimulasi otak agar tetap waspada.

"Terus bagaimana prosesnya jika sudah ngatuk sekali, yang bisa dilakukan ialah menstimulus otak mereka dengan cara makan permen, setel lagu, turunkan kaca, berbicara, menyanyi dan peregangan," katanya.

Baca juga: Ngantuk Saat di Jalan Tol, Jangan Tidur di Bahu Jalan

2. Rencana Sistem Satu Arah di Jalan Daan Mogot, Tangerang

Jalan Daan Mogotkahfi/kompas.com Jalan Daan Mogot

"Setidaknya ada enam skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan," kata Wahyudi, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (13/2/2022).

Alasan utama penerapan sistem one way di sebagian Jalan Daan Mogot yakni demi mengurai kemacetan yang sering terjadi di lokasi tersebut. Wahyudi menuturkan, pihaknya sudah mencoba sejumlah manajemen lalu lintas, dan skema yang paling cocok yakni sistem satu arah.

"Skema satu arah untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di Jalan Daan Mogot. Sekarang Pemerintah Kota Tangerang mau menyelesaikan itu," ucapnya melanjutkan.

Baca juga: Rencana Sistem Satu Arah di Jalan Daan Mogot, Tangerang

3. Alasan Kenapa Ban Mobil Harus Lurus Saat Kondisi Parkir

Lajur paling kiri yang diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor dijadikan tempat parkir mobil di Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (24/1/2018).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Lajur paling kiri yang diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor dijadikan tempat parkir mobil di Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (24/1/2018).

Parkir merupakan aktivitas terakhir dari proses berkendara. Pada saat parkir, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi, salah satunya yakni posisi ban mobil.

Banyak pemilik mobil percaya jika posisi ban yang tidak lurus saat parkir akan berpengaruh pada komponen mobil, salah satunya power steering. Sehingga, saat hendak keluar dari mobil mereka pun memastikan apakah posisi ban sudah center atau belum.

Menanggapi hal tersebut, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriadi mengatakan, bahwa anggapan bahwa posisi ban mobil bisa berpengaruh pada komponen dan bisa membuatnya cepat mengalami kerusakan tidak sepenuhnya benar.

Baca juga: Alasan Kenapa Ban Mobil Harus Lurus Saat Kondisi Parkir

4. Bus Terguling di Yogyakarta akibat Menghindari Balap Liar Motor

Bus Maju Lancar terguling di Kapanewon Nglipar, Gunungkidul Minggu (13/2/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Bus Maju Lancar terguling di Kapanewon Nglipar, Gunungkidul Minggu (13/2/2022)

Bus PO Maju Lancar terperosok masuk pekarangan warga dan terguling di Jalan Nglipar-Ngawen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Minggu (13/2/2022).

Bus tersebut diketahui berusaha menghindari aksi balap liar motor yang dilakukan oleh dua orang remaja. Nahas, bus itu malah terperosok hingga terguling.

Dikutip dari Korlantas Polri, Minggu (13/2/2022), sopir bus bernama Bowo mengatakan, ketika melewati turunan Wotgalih, di jalan menikung tiba-tiba ada dua orang remaja muncul dari arah berlawanan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Bus Terguling di Yogyakarta akibat Menghindari Balap Liar Motor

5. Sesi Tes Pramusim Mandalika Selesai, Tikungan 1 Jadi Perhatian

Fabio Quartararo saat sesi tes pra-musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, LombokDok. Yamahamotogp.com Fabio Quartararo saat sesi tes pra-musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok

Sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, selesai digelar. Ada cukup banyak komplain dari pebalap yang jadi perhatian.

Hari pertama, jalannya sesi tes sempat diwarnai hujan. Kondisi ini menyebabkan trek menjadi sangat kotor. Akibat dari pembangunan di sekitar sirkuit, debu-debu dan kotoran menyebabkan trek menjadi berlumpur.

Trek pun terpaksa dibersihkan oleh pebalap sendiri, di mana para pebalap harus mengitari sirkuit agar kotoran tersebut menempel pada bannya. Kotoran yang mengendap di pori-pori aspal juga terangkat ketika motor melintas.

Baca juga: Sesi Tes Pramusim Mandalika Selesai, Tikungan 1 Jadi Perhatian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau