JAKARTA, KOMPAS.com - Sesi tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, selesai digelar. Ada cukup banyak komplain dari pebalap yang jadi perhatian.
Hari pertama, jalannya sesi tes sempat diwarnai hujan. Kondisi ini menyebabkan trek menjadi sangat kotor. Akibat dari pembangunan di sekitar sirkuit, debu-debu dan kotoran menyebabkan trek menjadi berlumpur.
Trek pun terpaksa dibersihkan oleh pebalap sendiri, di mana para pebalap harus mengitari sirkuit agar kotoran tersebut menempel pada bannya. Kotoran yang mengendap di pori-pori aspal juga terangkat ketika motor melintas.
Baca juga: Pol Espargaro Kuasai Tes MotoGP Mandalika Hari Terakhir
Selain membutuhkan pembersihan, ada juga hal lainnya yang mendapat perhatian khusus dari para pebalap, yakni tikungan 1. Banyak kerikil atau batu-batu kecil yang diyakini terlepas dari aspal.
View this post on Instagram
Dampaknya, kerikil ini akan terpental ketika motor lewat. Sehingga, pebalap yang berada di belakang pebalap lain akan merasakan sakit seperti dilempari batu. Kondisi ini tentu sangat berbahaya, apalagi dalam kecepatan tinggi.
"Bagian terparah adalah tikungan 1 dan tikungan terakhir. Itu seperti aspal berbeda, dan di tikungan 1, Anda bisa melihat batu. Saya berada di belakang seseorang, dan sulit dipercaya, seperti senjata atau sesuatu lainnya, mengenai leher saya. Tikungan 1 adalah yang terburuk," ujar Alex Marquez, dikutip dari Crash.net, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Mengenal TrackJet, Truk Pembersih Sirkuit yang Dipakai di Mandalika
Darryn Binder menambahkan, tidak menyenangkan berada di belakang pebalap lain ketika berada di tikungan 1. Menurutnya, seperti ditembak menggunakan batu dan debu.
Fabio Quartararo mengatakan, Sirkuit Mandalika adalah salah satu trek yang memiliki area runoff yang terbaik. Namun, tikungan 1 juga menjadi perhatiannya.
"Saya sedang berada di belakang Franco (Morbidelli) dan saya terkena banyak batu-batu kecil di leher dan visor. Saya hanya berada di belakang Franco. Bayangkan jika Anda berada di belakang tiga, empat, lima pebalap selama banyak putaran," kata Quartararo.
Those stones are pretty wild, eh @PeccoBagnaia? ???? pic.twitter.com/p4Y6b2nfnZ
— Simon Patterson (@denkmit) February 13, 2022
Quartararo menambahkan, kondisi tersebut terjadi pada tikungan 1 hingga tikungan 7, aspalnya mulai rontok. Untuk balapan nanti, menurut juara dunia MotoGP 2021, perlu diaspal ulang pada tikungan 1.
"Sebab, itu benar-benar bencana di sana. Selama tiga hari, Anda bisa melihat jumlah permukaan menjadi semakin turun. Bagi saya, treknya aman, hanya saja masalah besar pada aspal yang mulai rontok. Menurut saya, ini akan menjadi masalah besar," ujar Quartararo.
Quartararo mengatakan, sebaiknya trek dibersihkan sebelum pebalap datang untuk seri kedua nanti. Sebab, treknya sangat kotor dan sangat licin pada bagian racing line.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.