Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Siapkan Pengawalan Ambulans Gratis, Tinggal Scan Barcode

Kompas.com - 25/01/2022, 07:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil ambulans yang sedang beroperasi terkadang mengalami kendala ketika melewati kemacetan atau wilayah yang padat. Oleh sebab itu, banyak bermunculan relawan ambulance escorting untuk mempercepat laju ambulans.

Meski begitu, ambulance escorting atau jasa pengawalan swasta yang umumnya diinisiasi komunitas motor ini sebetulnya agak berbahaya.

Pasalnya, mereka bertugas selayaknya aparat kepolisian yang melakukan pengawalan, antar-jemput, hingga buka jalan saat kondisi macet.

Baca juga: Honda All New HR-V Tertangkap Kamera Sedang Syuting

Padahal relawan ambulance escorting tidak memiliki otoritas hukum untuk melakukan pengawalan. Mereka malah bisa menciptakan masalah baru di jalan, walaupun niatnya baik.

Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, mengatakan, aksi ambulance escorting seperti yang dilakukan masyarakat idealnya tidak boleh.

“Tapi kan penegakan hukum itu kan kami juga harus mempertimbangkan situasi sosiologis masyarakat. Jadi pada keadaan tertentu, kami enggak bisa melarang juga,” ujar Sambodo, kepada Kompas.com (20/1/2022).

Baca juga: Tips Lewati Turunan Pakai Mobil Transmisi Matik dan Manual

Untuk itu, Ditlantas Polda Metro Jaya berencana untuk menyediakan pengawalan resmi dari kepolisian untuk pasien di Jakarta.

Menurutnya, cara ini dilakukan untuk meminimalisir kejadian ambulans yang tidak mendapatkan prioritas di jalan, termasuk juga kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena ambulance escorting.

“Tahun 2022 ini kami punya program di setiap IGD atau kamar jenazah, itu nanti akan kami pasang barcode. Kalau beliau (Kapolda) setuju, Februari kami sudah mulai jalan, sudah launching.” ucap Sambodo.

“Nanti masyarakat yang minta pertolongan pertama untuk pengawalan, tinggal scan barcode, terus nanti ada nomor telpon yang bisa dihubungi, ada nama, jadi dia bisa minta pengawalan kami,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kelamaan n susah utk memenuhi kebutuhannya. lebih baik dibantu oleh para relawan juga saja dan di sertifikasi dan diberi arahan dan tata cara yg baik dan benar utk pengawalan oleh pihak kepolisian.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sempat Sebut Dedi Mulyadi Otoriter, Kini Kades Srijaya Dukung Pembongkaran Bangunan Liar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau