KLATEN, KOMPAS.com - Oli mesin sepeda motor bisa lebih cepat habis daripada rekomendasi yang diberikan oleh pabrikan secara umum.
Maka dari itu, konsumen sebaiknya melakukan langkah antisipasi dengan melakukan penggantian oli lebih dini, agar kerusakan komponen tidak terjadi.
Lantas, seperti apa kriteria motor yang berpotensi mengalami oli cepat habis?
Baca juga: Waktu Ideal Ganti Oli Transmisi Mobil Matik
Gio, pemilik bengkel Giovani Motor Cawas, Klaten mengatakan seiring pemakaian oli mesin pada sepeda motor pasti akan berkurang, maka dari itu ada jadwal ganti oli secara berkala.
“Namun, rekomendasi pabrikan itu sebenarnya patokan ketika motor dalam kondisi normal, sementara faktanya performa motor juga bisa menurun seiring pemakaian,” ucap Gio kepada Kompas.com, Jumat (14/3/2025).
Gio mengatakan, motor-motor tua berpotensi mengalami oli mesin cepat habis, karena keausan komponen bisa terjadi seiring pemakaian.
Baca juga: Ganti Oli Gratis untuk Motor yang Terdampak Banjir di Bekasi
“Seperti ring piston dan dinding silinder akan selalu bergesekan, lama-lama akan ada keausan, sehingga ada potensi oli tidak tersapu bersih, dan ikut terbakar di ruang bakar, akibatnya cepat habis,” ucap Gio.
Gio mengatakan, pemakaian motor dengan durasi lebih lama cenderung membuat suhu mesin meningkat. Akibatnya, penguapan oli bisa terjadi lebih banyak.
“Mesin yang basah, atau ada kebocoran oli juga bila dibiarkan akan membuat oli cepat habis, maka dari itu perlu segera diperbaiki biar lebih aman,” ucap Gio.
Baca juga: Alasan Kenapa Oli Mesin Motor 2-Tak Lebih Tahan Lama
Gio mengatakan penggantian oli mesin wajib dilakukan secara rutin dan tepat waktu guna mengantisipasi terjadinya kehabisan oli.
Selain volumenya berkurang, menurut Gio, kualitas oli mesin pada motor bisa menurun bila lama tidak diganti, sehingga tidak dapat melindungi komponen mesin dengan optimal.
Jadi, penggantian oli mesin pada motor-motor tua, sering dipakai dengan durasi lama, atau ada kebocoran oli, wajib dilakukan lebih dini untuk menghindari kehabisan oli di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.