Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Safety Belt, Fitur Keselamatan yang Kerap Disepelekan

Kompas.com - 10/01/2022, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comSabuk pengaman atau safety belt merupakan peranti keselamatan wajib yang ada pada mobil. Pengemudi maupun penumpang hukumnya wajib menggunakan safety belt.

Aturan mengenai memakai safety belt tertulis pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106 ayat 6 yang tertulis:

Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan.

Baca juga: Toyota Land Cruiser 300 Meluncur Pekan Depan, Ini Bocoran Harganya

Bersihkan seat beltacijogja.com Bersihkan seat belt

Kemudian jika tidak mengenakan safety belt, denda yang diberikan tertulis pada Pasal 289. Pelanggar bisa dikenakan pidana berupa kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Namun, kesadaran pengemudi dan penumpang di Indonesia mengenai safety belt masih kurang. Beberapa orang berpikir bahwa sabuk pengaman cuma digunakan saat ada polisi saja, padahal, bahaya dari tidak mengenakannya sangat nyata.

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, pengemudi di Indonesia yang malas menggunakan sabuk pengaman punya beberapa alasan, seperti kebiasaan, merasa aman atau merasa ribet.

Baca juga: Bocoran Baru Penantang Scoopy dari Yamaha, Pakai Nama Fazzio?

Ilustrasi sabuk pengaman pesawatShutterstock/MIA Studio Ilustrasi sabuk pengaman pesawat

“Masalahnya hanya kebiasaan dalam berkendara, faktor ribet, merasa aman dan ketidak pahaman akan bahaya. Mereka enggak tahu apes itu enggak ada di jam dan tanggal,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (9/1/2021).

Pengemudi atau penumpang yang tidak mengenakan safety belt, akan terlempar-lempar di kabin kendaraan saat mengalami kecelakaan. Lebih parahnya, pengemudi bisa terlempar keluar dari kabin kendaraan dan mendapatkan cedera yang parah.

“Pahami kalau safety belt itu hanya membantu mengurangi risiko cedera bagi penggunanya, bukan menyelamatkan,” kata Sony.

Selain itu, mobil yang sudah dilengkapi airbag atau kantong udara, juga bisa efektif mengurangi risiko cidera, jika penumpang mobil pakai safety belt. Jikalau tidak, maka peran airbag akan sia-sia.

Menurutnya, edukasi mengenai penggunaan safety belt masih rendah. Bukti berupa banyaknya korban meninggal karena tidak mengenakan safety belt yang diunggah ke media sosial masih belum meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau