Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Tahu, Ini Kekurangan Mobil Mesin Diesel

Kompas.com - 10/01/2022, 09:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil mesin diesel sempat banyak diminati di Indonesia karena sederetan keunggulannya. Salah satunya adalah konsumsi bahan bakarnya yang irit. Namun, kendaraan ini juga memiliki beberapa kekurangan.

Berbeda dengan beberapa tahun lalu, pilihan mobil dengan mesin diesel sekarang ini cukup terbatas. Banyak pabrikan yang lebih memilih untuk mengembangkan mesin bensin atau kendaraan ramah lingkungan.

Baca juga: Lelang Toyota Fortuner Tahun 2014, Limit Rp 200 Jutaan

Berikut ini beberapa kekurangan mobil bermesin diesel:

1. Akselerasi Lambat

Mobil dengan mesin diesel terkenal dengan torsi yang tinggi atau tarikan bawah yang bertenaga. Tapi, akselerasinya cenderung lebih lambat, karena karakter mesinnya menggunakan tipe mesin long stroke.

Ilustrasi Mesin Diesel.KompasOtomotif-donny apriliananda Ilustrasi Mesin Diesel.

“Tipe mesin ini mampu menghasilkan torsi yang lebih besar dari kebanyakan mesin bensin yang menggunakan mesin square,” kata Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

2. Harus Rutin Ganti Filter Solar

Filter solar merupakan salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan kondisinya agar performa mobil tetap terjaga. Komponen ini yang bertugas menyaring bahan bakar.

Baca juga: Toyota New Fortuner Mengaspal di Indonesia Pekan Depan

Jika filter solar tidak mampu berfungsi dengan baik, kotoran yang tidak tersaring akan masuk ke saluran common rail dan menyumbat suplai bahan bakar.

Ilustrasi filter solarebayimg.com Ilustrasi filter solar

"Filter solar biasanya diganti setiap 20.000 Km, itu juga tergantung dari pemakaian. Kadang ada yang baru sampai 15.000 Km lampu indikator sudah menyala," kata Hendrik, mekanik bengkel Nasmoco Solo.

Pemakaian bahan bakar solar dengan kualitas yang rendah juga dapat mempercepat penggantian filter solar. Dari yang biasanya tiap 15.000 km, mungkin bisa menjadi tiap 10.000 km.

3. Tidak Bisa Dipaksa Jalan Ketika Bensin Akan Habis

Mengendarai mobil mesin diesel harus memperhatikan kapasitas bahan bakar yang terdapat di dalam tangki. Jika dalam kondisi minim bahan bakar, tapi mobil tetap dipaksa jalan, bisa membuat mobil "masuk angin".

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, Berbeda dengan mesin bensin. Di mesin diesel tidak ada pompa untuk mengalirkan solar ke mesin.

Review Toyota New Fortuner VRZ TRD Sportivo untuk harianKompas.com / Setyo Adi Review Toyota New Fortuner VRZ TRD Sportivo untuk harian

"Mesin diesel menggunakan sistem vakum pada jalur bahan bakar yang berfungsi untuk menyedot udara," ujar Didi.

Saat bahan bakar akan habis, vakum akan menyedot udara secara otomatis dan dialirkan ke injektor nozel. Masuknya udara akan membuat penurunan solar ke ruang bakar. Sehingga, mobil terasa tidak bertenaga karena terisi udara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau