Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Angkot Terbakar Tiba-tiba, Begini Cara Aman Mengatasi Kebakaran

Kompas.com - 07/11/2021, 13:02 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kelalaian manusia kembali terjadi. Kali ini dialami sebuah angkot yang memuat delapan orang, secara tiba-tiba terbakar hebat pada Sabtu (6/11/2021).

Dilansir dari Kompas Regional (7/11/2021), insiden yang terjadi di di Jalan Lintas Riau-Sumatera Utara di Kilometer 12 Kepenghuluan Bangko, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Akibat kejadian ini, tiga dari delapan orang penumpang mengalami luka bakar 90 persen. Sementara lainnya selamat.

Baca juga: Masih Banyak Pengendara yang Nekat Pakai Pelat Nomor Palsu

Evakuasi korban luka bakar akibat kebakaran angkot di Kabupaten Rohil, Riau, Sabtu (6/11/2021).Dok. Polres Rohil Evakuasi korban luka bakar akibat kebakaran angkot di Kabupaten Rohil, Riau, Sabtu (6/11/2021).

Mirisnya dari delapa orang tersebut, empat orang di antaranya adalah anak-anak. Bahkan ada seorang bayi berusia delapan bulan.

Kepala Kepolisian Resor Rohil AKBP Nurhadi Ismanto, mengatakan, Kebakaran itu diduga karena korsleting dari baterai listrik.

Selain itu, angkot tersebut juga membawa jeriken Pertalite yang membuat api membesar dengan cepat.

Baca juga: Syarat dan Biaya Ubah Status Warna Kendaraan di STNK dan BPKB

Mobil terbakar yang diketahui adalah Ford Mustang Shelby GT500, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan diduga karena terjadi korsleting listrikDok. @tmcpoldametro Mobil terbakar yang diketahui adalah Ford Mustang Shelby GT500, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan diduga karena terjadi korsleting listrik

Menanggapi kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, banyak pengemudi yang tidak mempersiapkan pemadaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran di mobil.

“Memadamkan api satu-satunya harus dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), tanpa alat tersebut kita hanya jadi penonton melihat aset hangus terbakar,” ujar Sony, kepada Kompas.com (7/11/2021).

Untuk meminimalisir potensi terjadinya kebakaran sewaktu berkendara, pengemudi atau pemilik mobil harus memperhatikan beberapa hal.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Algarve 2021, Bagnaia Pole Position

Ilustrasi alat pemadam api ringan (APAR) di mobil.challengertalk.com Ilustrasi alat pemadam api ringan (APAR) di mobil.

Menurut Sony, sebaiknya hindari modifikasi-modifikasi kendaraan, terutama pada bagian kelistrikannya. Sebab penggunaan komponen tidak standar berisiko menyebabkan korsleting listrik.

“Api tidak timbul seketika, ada bau yang memberi tanda sebelumnya dan segera merambat,” ucap Sony.

Pada tahap itu, ada jeda waktu yang bisa dimanfaatkan orang-orang di dalam mobil untuk mengambil tindakan.

Baca juga: Stoner Ungkap Perbedaan Dirinya dengan Rossi Soal Balapan

Serangan panik atau panic attack adalah kondisi ketika seseorang merasakan gelombang ketakutan yang intens, yang dicirikan oleh sesuatu yang tidak terduga dan intensitasnya dapat melemahkan.PIXABAY/WHOISMARGOT Serangan panik atau panic attack adalah kondisi ketika seseorang merasakan gelombang ketakutan yang intens, yang dicirikan oleh sesuatu yang tidak terduga dan intensitasnya dapat melemahkan.

Salah satunya bisa dilakukan dengan menggunakan APAR. Kalau tidak ada, segera hentikan mobil dan meminta pertolongan orang di sekitar.

“Jangan panik, jauhi kendaraan atau berhenti di tempat yang clear dari keramaian. Segera selamatkan nyawa penumpang yang nomor satu,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau