JAKARTA, KOMPAS.com - Berkaca pada peristiwa terbakarnya sebuah mobil sedan di Jalan Tol JORR arah Jakarta, Minggu (10/10/2021), setiap pengemudi wajib memahami hal-hal terkait keselamatan termasuk menghadapi kendaraan yang mendadak terbakar.
Hal paling utama dalam pencegahaan kendaraan yang terbakar adalah menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di dalam mobil. Namun pastikan disimpan di tempat yang mudah dijangkau.
Unit Manager Communication, Relationship & CSR PT Pertamina (Persero) Eko Kristiawan mengatakan, penggunaan APAR dapat mencegah kebakaran kian membesar dan menjalar ke tempat lain di sekitarnya.
Baca juga: Berapa Jarak yang Bisa Ditempuh Saat Indikator BBM E?
Selain itu, penggunaan APAR juga harus memperhatikan sejumlah hal penting agar alat ini dapat efektif memadamkan api pada kendaraan. Sebab ternyata menggunakan APAR sendiri tidak bisa sembarangan.
Eko menjelaskan, pengguna APAR harus memahami arah gerak api dari tiupan angin di sekitar lokasi kejadian.
“Jadi untuk memadamkan api harus membelakanginya. Itu akan lebih cepat dan efektif memadamkan api,” kata Eko kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Benarkah Mengecas Ponsel di Mobil Bikin Aki Cepat Soak?
Apabila salah menyemprotkan APAR dari arah depan kobaran api atau melawan tiupan angin, justru berpotensi titik api makin meluas dan berisiko membuat titik kebakaran baru.
Maka dari itu, pengguna APAR harus tetap tenang dan tidak mudah panik dalam menghadapi kobaran api pada kendaraan yang terbakar.
“Biasanya kalau panik kita semprotkan saja ke arah nyala api, padahal itu bukan titik utamanya. Yang efektif harus langsung fokus ke titik api,” ujar Eko menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.