JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas akhir-akhir ini sering dialami oleh kendaraan niaga seperti truk ataupun kontainer. Salah satu faktor penyebabnya yakni adanya masalah dalam sistem pengereman.
Oleh karenanya, inspeksi awal atau pengecekan awal terhadap komponen terutama sistem pengereman perlu dilakukan oleh pengemudi truk. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan fungsi komponen vital terutama sistem pengereman.
Baca juga: Resmi, Mulai Senin Ganjil Genap Jakarta Diperluas Jadi 13 Titik
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, pengecekan awal pada sistem pengereman sebelum berangkat mengemudi sangatlah penting.
Pada materi yang dibagikan Wildan, Sabtu (23/10/2021), ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk inspeksi harian kendaraan besar.
Sebelum mulai melakukan pengecekan, pastikan truk diparkir di tempat yang aman dengan kontur datar.
Pastikan pula mesin sudah dalam keadaan mati, kunci kontak pada posisi off, transmisi netral. Aktifkan rem parkir dan ganjal ban untuk berjaga-jaga.
Jika truk menggunakan sistem rem Vacuum Servo Brake, maka pastikan minyak rem tidak merembes dan terisi sesuai batas.
Ganti minyak rem secara berkala dan hindari mencampurkan minyak rem yang spesifikasinya berbeda. Selain itu jangan lupa periksa selang minyak rem serta master rem dalam kondisi prima.
Baca juga: Stoner Ungkap Alasan Sebenarnya Pensiun dari MotoGP
Menilik bagian kolong truk, sistem pengereman yang sehat tidak ada tetesan minyak rem. Lihat kampas rem dan pastikan dalam kondisi baik. Cakram rem serta tromol pun dalam kondisi prima.
Cara mengecek rem yang menggunakan Vacuum Servo Brake, posisikan kontak pada posisi on dan pastikan lampu indikator vakum tidak menyala. Hal ini menunjukkan tidak adanya kebocoran rem atau rem tidak diinjak-injak saat mesin mati.
Selanjutnya nyalakan mesin selama 2 menit lalu matikan. Injak pedal rem 7-10 kali, jika rem tidak kembali maka ada masalah pada kevakuman pedal.
Caranya, putar kontak pada posisi on dan pastikan lampu indikator tekanan angin tidak menyala. Biarkan jarum indikator minimal di angka 8, sistem rem akan berfungsi optimal pada tekanan 7-10 bar.
Baca juga: Siap-siap, Polisi Bakal Perluas Ganjil Genap Jakarta ke-25 Lokasi
Kemudian cek juga air tank dengan cara tarik tuas udara di bawah air tank, pastikan tidak ada tetesan air. Yang terakhir, periksa brake chamber dan slack adjuster.
Wildan menilai, dengan sikap yang disiplin untuk selalu melakukan pengecekan kondisi sistem rem sebelum berangkat mengemudi, risiko kecelakaan akibat gagal rem bisa diminimalisir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.