Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Listrik Bukan Teknologi Asing buat Masyarakat Awam

Kompas.com - 10/10/2021, 11:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKendaraan listrik saat ini umumnya masih dibanderol dengan harga mahal. Biaya baterai yang tinggi jadi salah satu sebab mobil dan motor ramah lingkungan belum bisa dijual murah.

Dengan harga yang cukup tinggi, tak sedikit yang menyamakan kendaraan listrik sebagai barang mewah, yang hanya bisa dimiliki segelintir orang.

Ricky Elson, ilmuan dan pemegang paten motor listrik, mengatakan, kendaraan listrik sebetulnya bukan teknologi yang asing bagi masyarakat awam.

Baca juga: Sambut WSBK Mandalika, Kemenhub Gelar Simulasi Rekayasa Lalu Lintas

Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chemhttps://www.caixinglobal.com/ Ilustrasi baterai mobil listrik LG Chem

Menurutnya, perbedaan mendasar dari electric vehicle (EV) dan kendaraan konvensional datang dari sumber energi penggeraknya.

“Seperti diketahui kendaraan yang kita gunakan sekarang menggunakan bahan bakar dari energi fosil, sementara mobil listrik atau motor listrik dari baterai,” ujar Ricky, dalam live Instagram @tedxgreenwalfare yang dilansir Sabtu (9/10/2021).

Teknologi motor listrik bukan sesuatu yang asing buat kita. Karena mesin listrik kita pakai dalam kehidupan sehari-hari, dari blender, mixer, atau kipas angin, hingga pompa air, itu mesin listrik yang menggunakan alat electric motor,” kata dia.

Baca juga: Sudah Terdaftar di Samsat DKI, Honda HR-V Baru Siap Meluncur?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ricky Elson (@ricky_elson)

Ricky menambahkan, motor listrik atau yang lebih dikenal sebagai dinamo memiliki prinsip kerja yang sama, yakni mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.

Hal ini didapat dari proses berupa putaran dan torsi melalui konversi yang disebut konversi elektromagnetik.

“Mungkin ini agak berat, padahal itu sederhana. Kemudian berbeda dengan mobil tamiya, mobil sungguhan harus bisa mengatur energi yang dihasilkan baterai, dengan controller,” kata Ricky.

“Jadi ada tiga teknologi di sana, teknologi electric motor sebagai penggerak, teknologi controller sebagai pengatur, dan teknologi baterai sebagai sumber energi pengganti bensin atau solar,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com