Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Innova Nekat Terabas Banjir dengan Ketinggian Air hingga Kap Mesin

Kompas.com - 30/09/2021, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Curah hujan tinggi terjadi belakangan ini di beberapa wilayah Indonesia. Hal itu menuntut pengguna kendaraan bermotor untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama ketika hendak melewati genangan air atau banjir.

Berkendara melewati genangan air atau banjir dengan ketinggian melebihi setengah ban merupakan sebuah tindakan yang seharusnya dihindari.

Apalagi, jika mobil tersebut bukanlah kendaraan dengan kemampuan off road, yang aman buat melibas banjir.

Seperti contoh video yang diunggah oleh akun Instagram Indocarstuff. Dalam rekaman tersebut, terlihat pengemudi Toyota Kijang Innova nekat menerabas banjir yang cukup tinggi. Bahkan saking tingginya banjir, air terlihat sampai menutupi kap mesin Kijang Innova berkelir hitam itu.

Baca juga: Bocoran Bus Baru, Avante D2 Milik PO Borlindo dari Karoseri Tentrem

Innova nih bosss, Senggol dong! Yang lain nonton di belakang menyaksikan keberanian si Innova. Lumayan dalem itu borr,” tulis keterangan video tersebut.

Bagi pemilik kendaraan, penting untuk mengetahui batas aman mobil bisa menerabas genangan air. Meskipun tidak dianjurkan, tetapi hal ini penting diketahui saat berada dalam keadaan darurat.

Menurut Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, jika genangan air berada di bawah bodi kendaraan, masih aman untuk dilintasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SEMUA TENTANG MOBIL INDO ???????? (@indocarstuff)

“Ada baiknya jika ada genangan air yang cukup tinggi dihindari, karena kalau sudah sejajar dengan mesin itu sudah berbahaya. Air akan masuk ke dalam filter udara dan ruang mesin, sehingga bisa menyebabkan water hammer atau piston bengkok,” ujar Didi kepada Kompas.com belum lama ini.

Sementara itu, pemilik bengkel AP Speed Imam Choiri alias Apre mengatakan, menerobos genangan air tinggi bisa saja dilakukan dengan catatan didukung oleh kemampuan bekendara si pengemudi.

“Harus digas terus tidak boleh mati, tujuannya buat kasih tekanan biar knalpot tidak kemasukan air. Karena kalau sampai masuk air mesin mobil bisa mati,” ucap Apre.

Baca juga: Rush Wheelie Tersangkut Pembatas Jalan, Waspada Mengemudi di Kompleks

Untuk pengemudi awam, ada dua barometer yang bisa dijadikan patokan saat mobil terpaksa menerjang banjir. 

Pertama, mengetahui posisi air intake (saluran udara) pada mobil. Sebab, jika tekanan air tinggi hingga masuk ke dalam saluran udara ke pembakaran, otomatis mobil bisa bermasalah.

Kedua, bisa juga pengukuran lainnya dari posisi ban. Pastikan bila ban mobil tidak sampai terendam semuanya, maksimal hanya tiga perempat.

Cara mengeceknya bisa dengan melihat kendaraan yang melintas lebih dulu, bila ternyata sampai menutupi semua roda, lebih baik putar balik dan cari jalan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau