JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pemula, belajar teknik mengendarai sepeda motor relatif lebih mudah dibandingkan kendaraan bermotor lainnya. Waktu yang dibutuhkan untuk mahir mengendarai sepeda motor pun terhitung lebih singkat.
Salah satu jenis sepeda motor yang mudah ditemui di jalanan Indonesia adalah motor bebek atau juga disebut cub atau underbone. Meski popularitasnya tidak setinggi skuter matik (skutik), di daerah dengan kontur perbukitan yang banyak jalan turunan dan tanjakan lebih umum terdapat motor bebek.
Berbeda dengan skutik yang tinggal gas dan rem, untuk mengendarai motor bebek diperlukan kemampuan mengoper gigi perseneling agar motor dapat melaju dengan lancar. Sebelum skutik jadi favorit, motor bebek juga dianggap lebih nyaman ketimbang motor sport karena tidak menggunakan kopling manual.
Baca juga: Video Pengendara Trail Bertemu Macan di Jalur Off Road
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, memberikan tips agar lebih mudah menguasai teknik mengendarai motor bebek.
"Bagi pengendara pemula yang ingin belajar motor (transmisi) manual sebaiknya belajar perpindahan gigi dengan mendirikan standar tengah (motor tidak berjalan). Fungsinya untuk membiasakan mengoper gigi," kata Agus kepada Kompas.com belum lama ini.
Berikutnya, ia menyarankan untuk belajar membiasakan diri dengan sistem pengereman untuk rem belakang yang berbeda dengan motor skutik.
Baca juga: Selain Avanza, Harga Dasar dan Varian Xenia Generasi Baru Juga Bocor
Sebab bagi yang sudah terbiasa mengendarai skutik dengan tuas rem belakang di tangan, akan ada masa-masa grogi saat awal mengendarai motor bebek dengan sistem rem belakang berupa pedal di kaki.
"Ketika sudah terbiasa dengan perpindahan gigi baik naik dan turun, serta pengereman rem belakang, maka pengendara bisa langsung praktik dengan kecepatan rendah terlebih dahulu," kata Agus lebih lanjut.
Jika sudah terbiasa, baru coba menyesuaikan kecepatan dengan situasi terkini di jalan. Jangan terburu-buru mempraktikkan berkendara dengan motor bebek di jalan umum jika kebiasaan yang sudah dijelaskan sebelumnya belum benar-benar terbentuk dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.