JAKARTA, KOMPAS.com - Hobi naik motor trail makin gandrung beberapa tahun terakhir. Kegiatan yang kerap disebut terabasan itu biasa mencari jalur ekstrem di hutan dan gunung.
Dalam video yang diunggah akun TikTok sijunedtea ada kejadian menarik di mana sekumpulan off roader bertemu dengan hewan buas yang diduga sebagai harimau.
Sayang saat kehadiran binatang yang disebut harimau itu muncul gambar dalam video berubah jadi hitam putih, sehingga detail apakah itu harimau, macan atau kucing hutan kurang jelas.
Baca juga: Pilihan City Car Bekas di Bawah Rp 50 Jutaan
@sijunedtea ? suara asli - Gk Pernah Fyp - modal nekad
Keterangan pada video juga minim untuk jadi rujukan, seperti tempat dan waktu kejadian. Namun terlihat di akhir video ada yang panik dan turun meninggalkan motornya.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, terabasan masuk hutan memang punya peluang besar bertemu dengan binatang buas.
"Kita mesti mengetahui juga karakter hutan hujan topis, paling banyak di Indonesia itu ular. Kalau harimau di Jawa tidak ada, kecuali Sumatera. Terus ada kawan di Riau berhadapan dengan gajah, mereka (gajah) malah mendatangi kalau mendengar berisik dan terusik," kata Jusri kepada Kompas.com, Sabtu (25/9/2021).
Jusri yang mengatakan pernah bertemu dengan ular dan kucing hutan saat terabasan mengatakan, pada dasarnya binatang segan mendatangi manusia jika mendengar suara berisik.
Baca juga: Quartararo Belajar dari Marquez, Tidak Ada Main Aman
"Pada dasarnya binatang itu juga takut, mereka akan lari ketika mendengar hingar bingar bunyi mesin, mereka akan bereaksi ketika terdesak, merasa terancam atau terganggu," katanya.
Sebetulnya tidak ada panduan baku buat off roader ketika bertemu binatang buas. Namun satu hal yang perlu dipahami ialah jangan panik sebab akan mengacaukan pola pikir dan tindakan.
"Paling penting ialah ketika berhadapan dengan mereka ialah jangan panik, kecuali gajah, kita tetap mempertahankan hingar bingar suara motor karena pada dasarnya mereka takut," katanya.
"Kemudian bikin spin ban sebab akan membuat vibrasi di permukaan tanah dan binatang melata bakal lari," kata Jusri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.