JAKARTA, KOMPAS.com - Cepat atau lambat motor listrik diyakini bakal jadi pemain arus utama. Untuk itu Dharmawan Somaatmadja tak ragu mengubah Piaggio Zip miliknya dari status motor konvensional menjadi skuter listrik.
Mawan panggilannya mengatakan, awal mula muncul ide mengubah Zip berjantung listrik yaitu saat bergabung dengan Komunitas Sepeda Motor Listrik Indonesia (Kosmik) sekitar 2019.
"Awalnya saya suka Zip karena dulu harganya masih murah. Kebetulan pada saat itu baru gabung di Kosmik sekitar dua setengah tahun lalu dan ingin punya Zip listrik," kata Mawan kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Hasil Balap Honda Jazz Brio Speed Challenge di ISSOM Round 3
Ternyata ada yang jual rangka, BPKB, dan nomor mesin Zip. Tak pakai lama punggawa Emostra Garage itu kemudian memboyong motor tersebut meski kondisinya tak lengkap.
Mawan mengatakan berani mengambil motor meski kondisi terurai karena tiga komponen utama yang disebutkan cukup untuk legalitas sebagai satu unit motor.
"Saya ambil dulu sambil menunggu keuangan cari body part. Kemudian waktu dapat saya cicil satu-satu sampai komplit baru kemudian diubah motor listrik," katanya.
Namun kata Mawan, ketika proyek konversinya mau berjalan Indonesia diterpa pandemi Covid-19. Sehingga mau tidak mau proyek Zip elektrik mesti tertunda.
"Pas waktu mau dijadiin pandemi datang jadi agak drop atau mundur. Tapi karena di Kosmik banyak teman jadi dibantuin. Pertama dipinjamkan BLDC (dinamo), kalau kontroler sudah ada," katanya.
Baca juga: Harga Yamaha RX-Z Lawas Tembus Rp 204 Juta di Negara Tetangga
Pria yang juga berprofesi sebagai arsitek tersebut mengatakan, total butuh waktu dua tahun untuk menyelesaikan proyek konversi Zip elektrik.
"Dari awal sampai jadi sekitar dua tahun. Tapi prosesnya cepat sebenarnya waktu untuk konversi tidak sampai sebulan, yang lama ngumpulin komponen Zip," katanya.
Tampilan
Mawan hanya mempermanis tampilan eksterior agar ciri khas motor masih terlihat. Meski jantungnya kini bertenaga listrik tapi secara keseluruhan dibuat ala standaran.
Tampilannya sporti dengan bodi milik Zip SP. Kisi-kisi udara di bagian depan membuatnya agresif. Satu hal yang membedakan dari motor standar ialah kini sudah tidak pakai knalpot.
"Untuk swingarm kita bikin sendiri," kata Mawan.
Kesan sporti makin kental di mana semua penerangan memakai LED. Panelmeter dimodifikasi sehingga kini ada indikator baterai dan voltase. Kaki-kaki pakai rem cakram depan belakang.
Baca juga: Relawan Kawal Ambulans Pakai Strobo dan Sirine, Ditindak Polisi
Sebagai pemanis diberikan grafis dengan tema balap simpel. Adapun di bagian tepong kiri kanan disematkan tulisan "Elettrico" sebagai identitas baru yang kini berjantung milenial.
Spesifikasi
Spesifikasi baterai disokong catu daya berkapasitas 60 Volt 25 Ampere. Kemudian motor listrik atau dinamo dari QS V1 dengan daya 2.000 W. Sedangkan kontroler pakai Nandjing 72240.
"Top speed kemarin saya tes 80 kpj. Jarak tempuh belum dihitung. Tapi riding kemarin sekitar 40 km itu masih sisa jadi kayanya lebih. Kalau di atas kertas dengan 25 Ampere kurang lebih 60 km tergantung tangan," katanya.
Baca juga: Rantai Keteng Motor Cepat Aus, Ini Penyebabnya
Mawan mengatakan total biaya yang dikeluarkan paling sedikit Rp 25 juta. Rinciannya harga motor Rp 6 jutaan, kemudian dinamo dan kontroler Rp 8 jutaan, sedangkan sisanya harga baterai.
"Kalau mau mengkalkukasi sekitar Rp 25 juta, karena ada aksesoris seperti throttle dan reducer, penurun arus dari 72 volt menjadi 12 volt, karena lampu dan klakson perlu itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.