JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini beredar video terkait keselamatan jalan di akun Instagram Dashcam Indonesia. Pada video tersebut, terlihat seseorang yang berbaring di tengah lajur Tol Jakarta-Cikampek.
Berdasarkan keterangan resmi dari Jasamarga Tollroad Regional Division (JTTRD), kejadian tersebut terjadi pada hari Senin (19/7/2021) pukul 08.23 WIB. Orang tersebut pun berbaring di Km 4 lajur 3 ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
Petugas Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Jasa Marga segera melakukan penelusuran menuju lokasi kejadian. Namun, setelah tiba di lokasi, petugas tidak dapat menemukan orang tersebut sesuai laporan yang telah disampaikan.
Kemudian, petugas melakukan observasi di sekitar lokasi kejadian dan dilaporkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda bekas kejadian kecelakaan atau hal lainnya (nihil kejadian).
Selain itu yang tak kalah menarik tentang Dovi ngebet balapan lagi, tapi tergantung Vinales dan Rossi.
Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Kamis 22 Juli 2021.
1. Dovi Ngebet Balapan Lagi, tapi Tergantung Vinales dan Rossi
Andrea Dovizioso sedang mencari tim yang memungkinkannya kembali ke MotoGP musim depan. Namun, dia tahu pilihannya tidak akan banyak.
Dovi sadar betul bahwa masa depannya juga bergantung pada keputusan rekan-rekannya, seperti perceraian Maverick Vinales dan Yamaha serta isu pensiun Valentino Rossi.
"Tentu saja perpisahan Vinales dapat membuka skenario baru, karena mereka menyingkirkan motor," kata Dovi mengutip Tuttomotoriweb.it, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Dovi Ngebet Balapan Lagi, tapi Tergantung Vinales dan Rossi
2. Toyota, Suzuki, dan Daihatsu Kerja Sama Bikin Mobil Listrik Komersial
Persaingan sejumlah merek di industri otomotif sangat dinamis. Jika sebelumnya beberapa merek merupakan rival, namun demi pengembangan mobil listrik membuatnya harus beraliansi.
Seperti Suzuki Motor Corp dan Daihatsu yang bergabung dengan koalisi kendaraan listrik komersial yang dipimpin oleh Toyota Motor Corp.
Dilansir dari Reuters (21/7/2021), kerja sama ini membantu aliansi tiga merek Jepang untuk memperluas fokusnya dari truk ke mobil yang lebih kecil.
Baca juga: Toyota, Suzuki, dan Daihatsu Kerja Sama Bikin Mobil Listrik Komersial
3. Upgrade Kijang Innova Lama Jadi Model Baru, Cuma Rp 15 Jutaan
Toyota Kijang Innova jadi mobil bekas yang cukup laris di pasaran. Selain karena tangguh, harga jual yang bertahan juga jadi alasan.
Namun tampilan yang sudah ketinggalan dibanding mobil baru kadang jadi ganjalan. Sebagai solusi, saat ini sudah ada paket upgrade tampilan Kijang Innova lama menjadi facelift model barong.
Hendra Budiman, pemilik workshop Automania di Cempaka Mas, Jakarta Pusat, mengatakan, ubahan jadi solusi buat konsumen yang ingin tampilan lebih segar tanpa harus membeli mobilnya.
Saat ini misalnya Innova lama dijual Rp 100 jutaan, mau Innova barong harus tambah Rp 150 juta. Padahal upgrade bodi cuma Rp 15 juta, sisanya malah bisa dibelikan mobil lainnya,” ujar Hendra, kepada Kompas.com (22/7/2021).
Baca juga: Upgrade Kijang Innova Lama Jadi Model Baru, Cuma Rp 15 Jutaan
4. Toyota Rush Pimpin Pasar SUV Murah Semester Pertama 2021
Pasar kendaraan roda empat atau lebih domestik tengah bergerak secara positif jelang memasuki paruh kedua tahun ini, alias semester I/2021. Hal ini sejalan dengan diberikannya insentif PPnBM yang dimulai pada Maret lalu.
Pasalnya, untuk beberapa jenis mobil tertentu dengan kapasitas mesin sampai 1.500 cc mendapatkan pembebasan tarif PPnBM selama Maret-Agustus 2021. Sontak, membuat popularitas beberapa model kendaraan naik.
Contoh saja segmen Low Sport Utility Vehicle (LSUV) alias SUV murah di dalam negeri yang mengalami peningkatan penjualan hingga 63,8 persen secara tahunan (year-on-year).
Baca juga: Toyota Rush Pimpin Pasar SUV Murah Semester Pertama 2021
5. Beli Bensin di SPBU Mending Berdasar Rupiah atau Liter?
Setiap orang yang memilki kendaraan, tentu akan datang ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) mobil atau motornya.
Ketika membeli BBM, setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya, ada yang membeli BBM berdasarkan nominal rupiah seperti Rp 20.000, selain itu ada juga yang mengisi dalam nominal liter, misalnya 10 liter.
Dari kedua cara mengisi BBM ini, kira-kira mana yang lebih praktis?
“Mayoritas sih beli BBM pakai nominal rupiah. Jadi enggak repot karena tidak usah kembalian, kalau belinya pakai liter kadang-kadang lebih repot,” ucap Paimin kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: Beli Bensin di SPBU Mending Berdasar Rupiah atau Liter?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.