JAKARTA, KOMPAS.com – Setiap orang yang memilki kendaraan, tentu akan datang ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) mobil atau motornya.
Ketika membeli BBM, setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya, ada yang membeli BBM berdasarkan nominal rupiah seperti Rp 20.000, selain itu ada juga yang mengisi dalam nominal liter, misalnya 10 liter.
Dari kedua cara mengisi BBM ini, kira-kira mana yang lebih praktis?
Baca juga: Sudah Tahu Bahaya Menggantung Parfum Mobil di Spion Tengah
Paimin, Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka mengatakan, kalau roda dua, rata-rata pakai nominal rupiah.
Sedangkan kalau mobil, selain berdasarkan nominal rupiah, ada juga yang belinya per liter.
“Mayoritas sih beli BBM pakai nominal rupiah. Jadi enggak repot karena tidak usah kembalian, kalau belinya pakai liter kadang-kadang lebih repot,” ucap Paimin kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2021).
Kemudian soal takaran juga baik membeli dengan nominal rupiah atau liter, akurasinya tetap sama. Tapi yang lebih praktis memang membeli BBM pakai nominal rupiah, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Baca juga: Berapa Harga Spion Toyota Fortuner Milik Ussy Sulistiawaty yang Dicuri?
“Misalkan uang kembalian kan sudah dari satu tangan ke tangan lainnya. Sedangkan kalau langsung memberikan nominal Rp 100.000, jadi satu arah saja, enggak terima uang dari orang lain,” kata Paimin.
Paimin menyarankan konsumen untuk memerhatikan pengisian dari awal sampai selesai. Setelah itu bisa minta struk transaksi untuk memastikan uang yang dikeluarkan sesuai dengan takaran BBM yang dibeli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.