JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi yang digunakan pada ban kini sudah semakin modern. Saat ini sudah ada ban yang tetap bisa dipakai untuk berjalan walaupun tanpa tekanan udara yang disebut dengan Run Flat Tires (RFT).
On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, Run flat tires didesain khusus dengan sidewall yang tebal sehingga masih mampu digunakan berjalan meskipun angin pada ban sudah tidak ada lagi.
Baca juga: PO SAN Punya Trayek Terjauh di Indonesia dengan Bus Tronton
"Kalau ban biasa itu kena paku kan langsung kempis ya, kalau RFT ini jika terkena paku masih bisa jalan dengan jarak dan kecepatan tertentu," kata Zulpata kepada Kompas.com, Senin (21/6/2021).
Ada beberapa kelebihan jika menggunakan ban RFT jika dibandingkan dengan menggunakan ban biasa. Keunggulan yang pertama yakni ban masih dapat digunakan untuk berjalan walaupun dalam keadaan bocor.
"Itu kita cara mengetesnya dengan cara di bor, bukan dipaku lagi. Di bor sampai berlubang, sampai anginnya habis kemudian dilakukan uji coba jalan," kata dia.
Kedua, yakni penggunaan ban RFT akan lebih aman bagi pengendara karena saat ban kempis, pengemudi tidak perlu berhenti di tempat yang rawan.
Baca juga: Kembali Diperpanjang, Begini Aturan Berkendara Selama PPKM Mikro
"Itu gunanya untuk safety, misalnya kita lagi jalan di tempat yang sepi lalu tiba-tiba mengalami kebocoran ban atau sengaja ada yang memasang ranjau untuk begal, kita masih tetap bisa berjalan dengan kecepatan 80 km/jam dan masih bisa ke kantor polisi atau menuju keramaian," kata Zulpata.
Keunggulan selanjutnya, yakni pengguaan ban RFT dinilai lebih praktis, karena pengendara tidak perlu membawa ban cadangan yang memakan tempat.
Selain itu ban RFT juga dapat diperbaiki setelah kebocoran asalkan dinding sampingnya belum rusak.
Namun, tetap masih ada kekurangan dari penggunaan ban RFT ini. Karena struktur ban yang dibuat tebal, maka ban ini tidak terlalu nyaman digunakan. Ban menjadi keras dan mengganggu kenyamana berkendara jika mobil tidak memiliki suspensi yang bagus.
"Kekurangannya, karena dinding ban dibuat sangat riggit sekali, jadi pasti keras. Makannya mobil tertentu saja yang memakai ban ini," kata Zulpata.
Baca juga: Ada Tombol Pengunci pada Tuas Transmisi Mobil Matik, Apa Fungsinya?
Kedua, yakni ban lebih berat dibandingkan dengan ban biasa. Selanjutnya, RFT lebih sulit dibongkar pasang daripada ban konvensional, karena dinding sampingnya yang cenderung lebih keras dan kaku.
Kemudian kekurangan yang terakhir yakni harga ban yang lebih mahal jika dibandingkan dengan ban konvensional. Ban jenis RFT dijual di pasaran dengan harga Rp 5-6 jutaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.