Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Understeer dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 13/06/2021, 19:19 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan penggerak roda depan (FWD) makin umum ditemui di jalanan Indonesia. Sebab mobil jenis ini diklaim lebih aman dan stabil saat dikendarai.

Ini dikarenakan roda yang jadi penggerak mobil ditekan langsung oleh bobot mesin yang berada di bagian depan mobil. Oleh karenanya, traksi atau daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan lebih baik dari mobil penggerak roda belakang (RWD).

Meski begitu, ada satu fenomena yang menghantui mobil FWD, yaitu understeer. Understeer sendiri adalah kondisi saat roda depan mengalami selip dan tidak bisa dibelokkan meski setir sudah diputar.

Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Rp 50 Jutaan di Semarang, Dapat Starlet sampai BMW

Kendaraan tetap berjalan lurus mengikuti momentum. Bisa dikatakan, mobil yang mengalami understeer akan kebablasan tidak bisa mengikuti jalur yang berbelok.

Toyota Sienta tanpak samping, diperlihatkan berpenggerak roda depan.coolaler.com Toyota Sienta tanpak samping, diperlihatkan berpenggerak roda depan.

Marcell Kurniawan selaku Training Director The Real Driving Center (RDC) pun memberikan saran mengenai apa yang harus dilakukan pengemudi saat mengalami understeer.

"Yang pertama jangan panik, lalu jangan pula mengerem," kata Marcell kepada Kompas.com, Minggu (13/6/2021)

Baca juga: Daftar Mobil yang Dapat PPnBM 0 Persen Sampai Agustus

Sebab jika pengemudi panik, maka tidak akan bisa berpikir jernih mengenai tindakan apa yang harus dilakukan. Sikap panik malah akan memperparah situasi.

Lalu jangan pula melakukan pengereman. Marcell menyarankan untuk mengurangi laju kendaraan dengan mengurangi tekanan pada pedal gas perlahan dan bertahap.

Bonet panjang pada Toyota Supra 2019 membuat mobil ini memiliki gejala understeer saat melakukan manuver kencangkompas.com - Setyo Adi Bonet panjang pada Toyota Supra 2019 membuat mobil ini memiliki gejala understeer saat melakukan manuver kencang

"Jangan menambah putaran pada kemudi. Kurangi putaran kemudi dengan lembut," kata Marcell menambahkan.

Baca juga: Ini Daftar 10 Mobil Terlaris pada Mei 2021, Xpander Paling Banyak

Jika langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan laju kendaraan masih sulit dikontrol, maka arahkan mobil ke area aman dengan permukaan yang lunak seperti pasir untuk mengurangi laju kendaraan.

Guna mencegah terjadinya understeer, pengemudi harus rutin mengecek kondisi ban mobilnya secara berkala.

Ban dengan alur yang sudah botak akan lebih mudah mengalami understeer karena daya cengkeram terhadap permukaan jalan sudah jauh berkurang.

Kenali juga medan jalanan yang akan dilintasi. Ketika mendekati jalur menikung, kurangi kecepatan secara bertahap dan tidak melaju dengan kencang di jalur yang berkelok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau