Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Pengemudi yang Dapat Merusak Transmisi Mobil Matik

Kompas.com - 22/05/2021, 10:02 WIB
Arif Nugrahadi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengemudi mobil matik bisa dikatakan lebih simpel dan mudah jika dibandingakn dengan mobil transmisi manual.

Pengemudi cukup mengoperasikan pedal gas dan rem tanpa harus menginjak kopling. Selain itu, pengemudi juga tidak perlu banyak memainkan tuas transmisi mobil.

Meskipun begitu, ternyata ada hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi agar tidak terjadi kerusakan komponen mobil.

Masih banyak kebiasaan pengemudi yang tanpa sadar akan membuat transmisi mobil matik mengalami kerusakan.

Baca juga: Awas Salah, Ini Perbedaan Toyota Alphard dan Vellfire

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, ada beberapa hal atau kebiasaan mengemudi mobil matik yang berpotensi dapat merusak sistem transmisi.

"Kesalahan yang dapat merusak transmisi matik yang pertama itu memaksakan pindah gigi sebelum mobil berhenti. Misalnya dari D mau mundur, sebaiknya injak rem terlebih dahulu sampai mobil berhenti baru pindahkan ke gigi mundur," kata Didi kepada Kompas.com, Kamis (20/5/2021).

tombol pengunci yang ada tuas transmisi matikKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda tombol pengunci yang ada tuas transmisi matik

Kemudian kesalahan lain yang dilakukan pengemudi mobil matik yakni menggeber mobil sebelum masuk ke posisi D.

Biasanya pengemudi menggeber mobil sebelum lampu hijau di posisi N, setelah rpm tinggi lalu dipindahkan ke posisi D dengan alasan agar mobil lebih cepat melaju. Kebiasaan ini akan merusak komponen transmisi pada mobil matik.

Penggunaan gigi rendah atau L yang tidak tepat juga mengakibatkan kerusakan pada sistem transmisi.

Sebaiknya gunakan gigi L pada kebutuhan tertentu, misalnya untuk menajak atau turunan curam, selebihnya pakai gigi D.

Baca juga: 3 Motor Honda yang Disuntik Mati karena Kurang Laku

Jangan terlalu agresif saat memainkan perpindahan gigi jika menggunakan fitur triptonic. Jika penggunaanya terlalu agresif atau bahkan cenderung kasar, dapat mengakibatkan kampas kopling matik lebih cepat aus.

Dampak lebih parahnya lagi dapat mengakibatkan umur transmisi matik menjadi lebih pendek.

tombol pengunci yang ada pada tuas transmisi matikKOMPAS.com/Aprida Mega Nanda tombol pengunci yang ada pada tuas transmisi matik

"Menggunakan paddle shift itu digunakan dengan wajar saja, jangan digunakan untuk performa atau tarik-tarikan yang nantinya malah merusak transmisi," ucap Didi.

Baca juga: Benarkah Mobil Mesin Diesel Tak Boleh Langsung Dimatikan Setelah Berhenti?

Yang terakhir, menahan rem pada saat posisi gigi D yang terlalu lama. Hal tersebut akan mengakibatkan tuas transmisi cepat panas yang mengurangi performa transmisi matik. Sebaiknya gunakan gigi N pada saat berhenti di lampu merah.

Kesalan teknis lainya yang membuat transmisi matik cepat rusak yakni telat mengganti oli transmisi.

 Transmisi juga butuh pelumasan untuk menggerakkan komponen di dalamnya, jika tidak maka komponen transmisi akan cepat aus dan menyebabkan kerusakan.

Terakhir menderek atau mendorong mobil matik dengan cara yang salah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menderek mobil matik.

Cara yang aman salah satunya dengan mengangkat roda penggerak dan jangan sampai mendorong atau menarik dengan kecepatan lebih dari 40 kpj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau