JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi audio kendaraan biasa dilakukan pemilik mobil yang kurang puas dengan kualitas sistem hiburan bawaan pabrik. Modifikasi yang dilakukan soal audio ini pun tidak sederhana, ada beberapa komponen yang perlu dipasang ke mobil.
Salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas audio di mobil yaitu pemasangan power amplifier. Lalu bagaimana sejarah, fungsi, ragam jenis, dan perawatannya?
Mengutip dari tulisan Paul Favors “History of the Audio Amplifier” di Sciencing, power audio amplifier pertama kali dibuat tahun 1906 oleh Lee De Forest dalam bentuk tabung vakum triode.
Baca juga: Bocor, Ini Tampang Hyundai Staria MPV Mewah Pesaing Alphard
Bisa mengangkat kualitas suara jadi lebih baik dalam kabin mobil.
Pengertiannya, power amplifier merupakan sebuah alat yang digunakan untuk meningkatkan suara dengan daya rendah agar bisa digunakan pada pengeras suara.
Sedangkan untuk power amplifier yang digunakan pada kendaraan, menurut Pujiyanto S., Founder Music Art Indonesia, fungsi dari power amplifier tentunya sebagai penguat daya.
“Sebenarnya power amplifier berfungsi untuk penguat daya. Gunanya untuk memperkuat daya ke speaker,” ucap Pujiyanto kepada Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Ngeri, Gudang yang Isinya Puluhan Supercar Ludes Terbakar
Puji menjelaskan, speaker yang dipasang ke mobil memiliki kebutuhan daya masing-masing. Jika tidak memakai power amplifier, nantinya menjadi underrated sehingga tidak cukup power untuk speaker-nya jadi hasilnya tidak bagus.
Untuk model power amplifier ada juga yang sudah termasuk Digital Sound Processor (DSP), amplifier untuk subwoofer dan amplifier saja. Namun yang sekarang lebih banyak yang memakai model termasuk DSP.
“Jadi untuk mobil zaman sekarang yang head unit-nya sudah terintegrasi dengan dasbor, tinggal kita tambahin amplifier yang built in DSP,” kata Puji.
Kalau perawatannya, Puji mengatakan tidak perlu ada maintenance. Paling setelah memasang sistem audio tambahan, ada yang dinamakan break in, seperti inreyen. Jadi sistem audio ini dinyalakan selama 100 jam.
“Jadi setelah 100 jam itu dilihat apa kah suaranya stabil. Setelah itu di fine tuning lagi, agar hasilnya maksimal,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.