JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berhasil mengantongi sejumlah komitmen investasi baru dari perusahaan otomotif Jepang untuk Indonesia hingga Rp 17,6 triliun.
Jumlah itu diperoleh setelah melakukan kunjungan kerja ke Jepang pada 10-11 Maret 2021 lalu, didampingi Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.
"Empat agenda pertemuan pertama yang dilakukan salah satunya ialah Mitsubishi Motors. Mereka memberikan komitmen akan ada penambahan investasi sebesar Rp 11,2 triliun pada akhir 2025," ucapnya di konferensi virtual belum lama ini.
Baca juga: Tambah Investasi Rp 11,2 T di Indonesia, Mitsubishi Mau Genjot Ekspor
Kemudian, pada hari kedua tim deligasi dari Indonesia menyepakati janji Honda Motor Company untuk menambah investasi sekitar Rp 5,2 triliun di Indonesia sampai dengan tahun 2024.
Komitmen tersebut bakal dimanfaatkan untuk pengembangan model kendaraan baru di dalam negeri serta memperluas jangkauan produksi serta ekspor.
"Mereka memberikan komitmen bahwa akan menambah investasi sampai dengan tahun 2024 sekitar 5,2 triliun termasuk dalam pengembangan model-model baru di Indonesia," kata Agus.
"Ia juga menyebut nanti ada fasilitas produksi yang di India dipindahkan ke Indonesia," tambahnya.
Sama seperti Honda, Suzuki turut berkomitmen menambah investasi di RI sebesar Rp 1,2 triliun. Rencananya, dana ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan kendaraan tipe Ertiga dan XL7.
Baca juga: Penjualan Mobil Mulai Naik Signifikan Usai Ada Insentif PPnBM
"Ertiga dan XL7 ini basisnya ISG (Integrated Starter Generator). Hampir sama dengan mild hybrid, model-model ini yang dikembangkan akan menjadi model untuk tujuan ekspor di pasar Asia dan juga Latin Amerika," jelas Menperin.
Adapun pabrikan otomotif raksasa asal Jepang yang terakhir ditemui ialah Toyota Motors Company. Memang, tidak ada komitmen investasi baru yang bakal digelontorkan.
Tetapi, Toyota menegaskan kembali komitmennya dalam menambah investasi di Indonesia senilai 2 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 28 triliun hingga 2024.
"Toyota juga menyebut akan memperluas pasar ekspor dari 80 negara saat ini menjadi 100 negara. Lalu mengenai komitmen kendaraan listrik, tidak ada perubahan," ujar Agus.
Baca juga: Alasan Kemenperin Ngarep Jepang Ekspor Mobil Indonesia ke Australia
"Mereka akan tetap memproduksi kendaraan hibrida sebagai realisasi dari investasi tadi (Rp 28 triliun)," lanjutnya.
Kabar Toyota akan melakukan investasi tambahan sebesar Rp 28 triliun kali pertama disampaikan Agus saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji di awal 2021.
Komitmen ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dengan memproduksi mobil hibrida dan listrik.