Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Tangkap Investasi Baru Rp 17,6 Triliun dari Otomotif Jepang

Kompas.com - 15/03/2021, 07:56 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Perindustrian RI (@kemenperin_ri)

Sasar pasar Australia

Tidak hanya itu, dalam kesempatan sama Agus juga turut merayu para prinsipal otomotif Jepang untuk memberikan izin kepada APM-nya di Indonesia agar memperluas pasar ekspor, termasuk ke Australia.

Pasalnya, Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral yaitu Indonesia-Australia Comperhensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA) yang memungkinkan bea masuk mobil sebesar nol persen.

Sehingga, mobil-mobil buatan Indonesia bisa lebih bersahabat harga jualnya di sana dan lebih jauh bisa semakin diserap pasar.

Baca juga: Mobil Mewah Kaisar Jepang Toyota Century, Keliaran di Jalanan Jakarta

"Saya melihat dari gesture mereka, ketika mereka dalam tanda petik saya tekan untuk membuka pasar otomotif mereka punya eagerness,” ujar Agus.

“Australia merupakan pasar yang baik dan potensial, mereka (produsen) juga paham, selain kita sudah mempunyai FTA (Free Trade Agreement) dengan Australia sehingga bea masuknya nol," katanya lagi.

Apalagi, Indonesia dengan Australia punya kesamaan posisi setir sehingga penyesuaian produksi kendaraan di dalam negeri tidak terlalu sulit.

"Australia merupakan negara yang dekat dengan Indonesia, dan yang paling penting Australia dan Indonesia sama-sama setir kanan, jadi tidak perlu lagi untuk membangun fasilitas di pabrik masing-masing untuk setir kiri, karena sama-sama setir kanan,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau