Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Fungsi dan Cara Kerja Crumple Zone Bodi Mobil

Kompas.com - 14/03/2021, 17:31 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sejumlah orang khususnya pengguna mobil, ada yang belum tahu mengapa mobil sekarang bagian depannya mudah ringsek atau remuk saat terjadi tabrakan?

Hal ini bukan karena kualitasnya buruk, melainkan sudah menggunakan teknologi crumple zone (zona benturan).

Konsep crumple zone awalnya ditemukan oleh para insinyur Mercedes-Benz Bela Barenyi pada tahun 1937 dan diaplikasikan ke produk Mercedes-Benz di tahun 1959.

Konsep yang sama juga digunakan pada pembangunan kereta api, khususnya pada kereta penumpang.

Baca juga: Mobil Mewah Kaisar Jepang Toyota Century, Keliaran di Jalanan Jakarta

Dilansir dari auto.howstuffworks, crumple zone adalah area kendaraan yang dirancang untuk berubah bentuk dan hancur saat terjadinya tabrakan. Jadi kerusakan dapat diterima dengan tingkat risiko melukai pengemudi dikurangi semaksimal mungkin.

Hal ini bisa terjadi karena crumple zone lah yang menerima dan menyerap gaya kinetik yang datang dari arah berlawanan yang selanjutnya diredam dan tidak berlanjut ke kabin mobil dan membuat pengemudi aman saat terjadi tabrakan besar.

Cara kerjanya cukup sederhana, ketika mobil mengalami tabrakan hebat, maka bagian Crumple Zone akan langsung rusak secara instan, menyerap semua tenaga kinetik dari arah berlawanan dan meredam benturan tersebut hingga tidak berlanjut ke kabin mobil.

Ilustrasi kecelakaan tabrakan mobil di Jakarta.Stanly/KompasOtomotif Ilustrasi kecelakaan tabrakan mobil di Jakarta.

Pada beberapa kendaraan mewah, Crumple Zone ditaruh pada bagian mounting atau peningkat mesin dan transmisi, sehingga mesin dan transmisi akan jatuh dan tidak terdorong kebelakang dan membahayakan pengemudi karena mesin mobil yang terdorong dari depan.

Hal ini juga dibenarkan oleh Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Menurutnya, memang benar ada bagian mobil yang dirancang untuk menyerap benturan pada saat terjadinya tabrakan.

“Bagian depan dan belakang mobil adalah bagian yang rawan benturan dan paling sering penyok,” ujar Didi belum lama ini kepada Kompas.com.

Baca juga: 6 Jurus Merawat Motor Lawas, Gampang-gampang Susah

Didi melanjutkan, di bagian tersebutlah sebetulnya sebuah bodi mobil didesain dengan sistem keselamatan pengemudi dan penumpang dari risiko fatal saat terjadinya benturan atau yang biasa disebut dengan crumple zone.

Cara yang benar mengetahui kuat atau tidaknya mobil terhadap benturan adalah dari struktur rangkanya. Setidaknya ada dua struktur rangka pada mobil penumpang, yaitu sasis dan monokok.

Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu menopang beban kendaraan, termasuk melindungi penumpang dari efek tabrakan. Namun Didi mengingatkan, ada satu faktor yang bisa mengacaukan itu semua, yaitu kecepatan.

“Sebab, jika kecepatan over, mau safety zone sekuat apapun pasti efeknya akan parah,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau