JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum lama ini menemui Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, membicarakan berbagai kemungkinan kerja sama yang berkesinambungan pada berbagai sektor.
Satu diantaranya, ialah mengenai pengembangan kendaraan bermotor listrik di dalam negeri disertai penanaman investasi. Pasalnya, Indonesia diklaim tengah memiliki beragam daya tarik.
"Industri otomotif Jepang telah tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. Oleh karenanya, saya mengajak pemerintah Jepang untuk berpartisipasi dalam pengembangan kendaran listrik," kata dia dalam keterangannya, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: BI Resmi Keluarkan Aturan Pelonggaran Kredit Kendaraan Bermotor
Adapun daya tarik yang dimaksud, jelas Sri Mulyani, ialah pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, yang sedang berjalan.
Lewat fasilitas ini, diharapkan volume ekspor dan kualitas supply chain industri otomotif Indonesia dapat meningkat.
Kemudian, peluang atas terbukanya pasar baru untuk ekspor kendaraan buatan Indonesia pun terbuka lebar seperti Australia dan Timur Tengah serta Eropa.
"Pemerintah juga memberikan insentif fiskal bagi pengembangan electric vehicle. Ini merupakan kesempatan yang besar bagi Jepang untuk berinvestasi di Indonesia," kata Sri Mulyani.
Dalam kesempatan sama, ia berharap hubungan Indonesia-Jepang yang telah lama terjalin baik dapat terus berlangsung. Tidak hanya dalam hal perdagangan internasional, tetapi membuka peluang investasi lainnya.
Baca juga: Soal Legalitas Kendaraan Modifikasi, Ini yang Diinginkan Modifikator
View this post on Instagram
Diketahui, Jepang merupakan salah satu mitra perdagangan terbesar Indonesia. Tahun lalu, ekspor ke negeri Sakura tersebut mencapai 12,88 miliar dolar Amerika Serikat (AS) miliar atau berkontribusi 8,66 persen terhadap total ekspor nonmigas.
Sedangkan impor dari Jepang dalam periode sama tercatat 10,63 miliar dolar AS (7,35 persen). Adapun surplus pedagangan nonmigas dengan Jepang mencapai 2,2 miliar dolar AS.
"Beberapa manufaktur yang lain juga memiliki kesempatan untuk melakukan bisnis di Indonesia, diantaranya sektor pendidikan, kesehatan, zona ekonomi khusus yang menciptakan zona untuk produksi manufaktur terutama yang berorientasi ekspor," ujarnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.