Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Mobil Bekas Ramai Lagi, Harga Mulai Normal

Kompas.com - 04/02/2021, 14:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tren penjualan mobil bekas mulai ramai pada awal 2021. Hal ini tentu menjadi sinyal positif, setelah mengalami penurunan pada tahun lalu karena pandemi.

Halomoan Fischer, Presiden Direktur Mobil88, mengatakan, pihaknya optimistis penjualan mobil bekas pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan pada 2020.

“Pada 2020 ada penurunan 40 persen, prediksi pesimis kami tahun ini naik 15 persen dibandingkan 2020 kemarin dan target kami di 2021 bisa lebih baik dibandingkan 2020,” ujar Fischer kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Kabur Saat Ada Razia, Pengemudi Bisa Kena Denda Rp 250.000

Pasar mobil bekas mulai berangsur normal saat pandemi.DOK. MOBIL88 Pasar mobil bekas mulai berangsur normal saat pandemi.

Meningkatnya permintaan mobil bekas pada awal tahun ini ditandai dengan stok di pasaran yang cenderung sedikit.

Kondisi ini membuat harga mobil bekas terkerek naik dibandingkan beberapa bulan sebelumnya. Padahal saat pandemi, harga mobil bekas bisa dibilang jatuh karena minimnya pembeli.

Di beberapa situs jual beli online misalnya, harga Kijang Innova G M/T tahun 2005 saat pandemi bisa didapatkan mulai Rp 80 jutaan sampai Rp 90 jutaan.

Baca juga: Meluncur di Jiran, Fortuner Facelift Usung Mesin dan Fitur Baru

Bursa mobil bekas di Mall Blok M Lt. Basement, Jakarta SelatanKompas.com/Dio Bursa mobil bekas di Mall Blok M Lt. Basement, Jakarta Selatan

Tapi sekarang MPV berkapasitas tujuh penumpang itu paling murah sekitar Rp 100 jutaan hingga Rp 110 jutaan.

Harga mobil bekas sudah mulai naik, dalam arti sudah normal seperti awal sebelum pandemi. Penyebabnya mungkin karena untuk mobilitas orang tetap butuh mobil, sementara transportasi umum dibatasi” ucap Fischer.

“Selain itu, karena pandemi konsumen mobil baru banyak beralih ke mobil bekas. Makanya mobil bekas mulai ramai lagi. Hal ini membuat stok mobil bekas sedikit, ini yang membuat harganya cenderung naik,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau