Kondisi telapak ban juga bisa mempengaruhi terjadinya gejala aquaplaning karena alur ban tidak sempurna dalam mengalirkan air.
Baca juga: Begini Cara Mengaktifkan Kembali Masa Berlaku STNK yang Mati
“Pastikan sisa tinggi telapak ban mumpuni yaitu masih di atas tanda TWI (tread wear indicator), untuk mobil berpenumpang TWI-nya harus 1.6 mm dari dasar,” tuturnya.
3. Tekanan udara pada ban kurang
Kondisi tekanan udara ban ternyata juga berpengaruh terhadap daya cengkeram ban ke aspal, terlebih dalam kondisi jalan basah atau hujan.
Maka dari itu, pemilik kendaraan wajib memastikan bahwa tekanan udara ban sudah sesuai sebelum digunakan.
Untuk ukuran tekanan ban yang paling bagus kata Zulpata adalah yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.
Baca juga: Mengapa STNK Kendaraan yang Sudah Dijual Perlu Diblokir?
Menurutnya, saat tekanan udara ban kurang maka ban tidak memiliki contact patch atau area kontak dengan aspal yang maksimal.
Kondisi ini menyebabkan daya cengkeram ban juga berkurang atau tidak sebaik ketika tekanan udaranya sesuai.
“Kurangnya tekanan udara juga bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning. Kami di GTPG (Gajah Tunggal Proving Ground) melakukan cek aquaplaning, hasilnya dengan dikurangi tekanan udara dari standar memperbesar potensi terjadinya aquaplaning,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.