Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat Bahaya Terlalu Lama Berkendara di Belakang Bus Saat di Jalan Tol

Kompas.com - 15/12/2020, 13:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara di jalan tol, terkadang posisi kita tertahan di belakang kendaraan besar, seperti bus atau truk. Perlu diketahui bahwa kondisi tersebut tidaklah aman.

Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, berkendara di belakang bus dan truk dapat membahayakan, karena bisa membuat blind spot alias titik buta lebih besar.

Baca juga: Pahami Adab Berhenti di Bahu Jalan Tol

"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan mobil kita. Dia (sopir bus dan truk) sudah bisa memprediksi manuver apa yang diambil sedangkan kita di belakang, seperti pakai kacamata gelap, hanya sisi samping bus saja yang kita lihat," ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Bus AKAPinstagram/official_mediabus_indonesia Bus AKAP

Saat bus atau truk mengerem mendadak, menurut Jusri, mobil yang berada di belakangnya bisa menabrak ke depan. Sebab, pengemudi yang berada di belakang bus sulit untuk bereaksi atau seperti melihat tembok.

"Jadi kalau bus mengerem tiba-tiba kita tidak bisa berbuat banyak sebab fase analisa kita jadi sedikit atau waktu persepsi kita mempelajari sesuatu jadi sedikit," kata Jusri.

Baca juga: Mengapa Pengemudi Suka Ngebut Saat Melintas di Jalan Tol?

Selain bisa menyebabkan tabrakan, terlalu lama berkendara di belakang bus atau truk juga dapat menyebabkan kantuk. Sehingga, konsentrasi saat berkendara jadi berkurang dan dapat juga menyebabkan kecelakaan.

“Berada di belakang kendaraan besar seperti truk atau pun bus membuat bosan karena kecepatannya rendah dan pandangannya ngeblock (blindspot), sehingga membuat mengantuk,” ujar Sony.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, menurut Sony, tetap jaga jarak aman dan cari spot atau momentum yang aman untuk mendahuluinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com