JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun seperti ini kebutuhan akan mobil setengah pakai semakin tinggi.
Tidak sedikit masyarakat membeli mobil seken menjelang pergantian tahun ini lantaran kebutuhan untuk melakukan perjalanan seperti berlibur atau mudik.
Terlebih di tengah pandemi Covid-19 ini, menggunakan kendaraan pribadi dirasa menjadi cara yang paling aman dan nyaman saat melakukan perjalanan bersama keluarga.
Memilih mobil setengah pakai sebaiknya juga disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan ruang garasi yang ada.
Baca juga: Ini 14 Provinsi yang Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Jelang Akhir 2020
Selain itu, kondisi mobil seken yang akan dibeli juga dipastikan dalam keadaan prima dan siap untuk digunakan.
Selama ini tidak sedikit konsumen yang terpaku pada jumlah angka pada odometer mobil yang akan dibelinya.
Banyak yang percaya bahwa semakin sedikit angka pada penunjuk jarak tempuh kendaraan tersebut maka kondisi kendaraan juga akan semakin bagus.
Benarkah angka odometer bisa dijadikan acuan saat membeli mobil seken? Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengatakan, angka pada odometer tidaklah terlalu penting ketika membeli mobil bekas.
Menurutnya, yang lebih penting adalah mengetahui sejarah perawatan kendaraan yang akan dibelinya tersebut.
Baca juga: Begini Cara Mudah Blokir STNK Tanpa Harus ke Samsat
“Menurut saya mengenai jarak tempuh atau angka di odometer itu tidak begitu penting, yang terpenting adalah perawatannya. Semakin bagus perawatannya juga akan semakin baik kondisi mobilnya,” ujar Herjanto kepada Kompas.com beberapa hari lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.