Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Knalpot Mobil Nembak-nembak, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 09/12/2020, 16:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai mobil, Anda mungkin pernah merasakan kondisi di mana tenaga mengentak-entak diikuti letupan suara dari knalpot. Biasanya situasi ini membuat perjalanan jadi tidak nyaman, belum lagi menganggu lingkaran sekitar.

Kondisi ini kerap dikenal gejala mobil “menembak-nembak”. Ini bukan kondisi normal, dan merupakan masalah semestinya juga harus diselesaikan, agar tidak berlarut-larut sehingga kerusakannya merembet.

Baca juga: Sambut Akhir Tahun, Diskon CR-V Tembus Rp 25 Juta, Wuling Almaz Rp 30 Juta

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengungkapkan, penyebab hal ini terjadi lantaran adanya pembakaran tidak sempurna (misfire).

Perlu pemeriksaan lebih lanjut, untuk menentukan komponen apa yang mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan mobil menembak.

Ilustrasi knalpot menembak.Febri Ardani/Otomania Ilustrasi knalpot menembak.

“Ada misfire seperti timing tidak tepat, kurang bahan bakar atau kelebihan bahan bakar, coil mati sehingga BBM terbakar di knalpot. Terkait komponennya ada banyak, bisa coil yang rusak, busi, injektor dan lainnya,” ujar Didi saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

“Soal rekomendasi penangannya, mudahnya segera bawa ke bengkel untuk mencari penyebab misfire-nya,” tambahnya.

Baca juga: Konsumen Tak Puas, Jok Mercy GLB 200 Berbahan Semi Sintetis Diubah Lebih Mewah

Sementara itu, Nurrahman Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan menambahkan, penyakit nembak-nembak pada kendaraan yang sudah mengadopsi EFI (Electronic Fuel Injection) jarang terjadi, dan biasanya karena ganti knlapot.

Itu bisa terjadi karena busi yang sudah tidak baik lagi kondisinya, atau ada penyebab lain yang membuat percampuran bahan bakar tak ideal, biasanya untuk karburator.

“Sementara buat yang sudah EFI jarang knalpot menembak. Kecuali, ada modifikasi pada knalpot yang menyebabkan sistem peredam gas buangnya tidak baik,” kata Nurrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau