JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dipastikan akan mengikuti ajang balap MotoGP pada musim 2021. Untuk dapat mengikuti kejuaraan ini selama satu musim penuh, tim balap tersebut juga akan didukung oleh banyak perusahaan.
Indonesia tepatnya akan ikut bersaing di kelas Moto2 dan Moto3. Tim balapnya sendiri sudah mendapat nama, yaitu Mandalika Racing Team.
Baca juga: Tim MotoGP Indonesia Berharap Dukungan Berbagai Pihak
Belum lama ini, beredar desain livery Mandalika Racing Team, lengkap beserta sponsor-sponsornya. Sebagian besar adalah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
Ketua Tim MotoGP Indonesia Rapsel Ali mengatakan, para sponsor BUMN tersebut, seperti Pertamina, Garuda Indonesia, Telkom, Pegadaian, dan salah satu bank negara yang belum bisa disebutkan, merupakan hasil rapat Komisi VI dengan Kementerian BUMN pada saat kunjungan reses Komisi VI di Bali dan Lombok.
"Jadi, itu hasil keputusan resmi Komisi VI DPR RI bersama Kementerian BUMN, bahwa diminta kepada Kementerian BUMN beserta perusahaannya untuk mendukung sepenuhnya kegiatan dari tim MotoGP Indonesia untuk melakukan kegiatan balap di seluruh seri MotoGP," ujar Rapsel, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/11/2020).
Baca juga: Indonesia Akan Bentuk Tim Moto2, Butuh Biaya Minimal Rp 45 Miliar
Indonesia sudah masuk kalender resmi MotoGP 2021 dengan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai tuan rumahnya. Saat ini, pihak pengembang juga terus mengupayakan penyelesaian Sirkuit Mandalika yang diprediksi bisa selesai pada pertengahan tahun.
Nantinya, Indonesia akan menjadi tuan rumah seri ke-15 MotoGP, setelah Malaysia dan Thailand. Mandalika akan menggelar serangkaian kegiatan balap roda dua paling bergengsi tersebut.
Bentuk Tim
Untuk MotoGP 2021, Indonesia sedang menyiapkan tim balap yang akan turun di kelas Moto2 dan Moto3.
Tentunya, tak sedikit biaya yang dibutuhkan, apalagi untuk satu musim penuh.
Ketua Tim MotoGP Indonesia, Rapsel Ali mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali Jumat (9/10/2020), meminta dukungan dari pemerintah.
"Namanya Indonesia Racing Team. Launching (tim) nanti beberapa minggu lagi. Pak Menpora sudah mendukung bahwa kita perlu satu tim yang kuat yang berkelas dunia," kata Rapsel, kepada Kompas.com, saat dihubungi Jumat (9/10/2020).
Moto2 dan Moto3
Rapsel mengatakan, tim ini diproyeksikan untuk tampil di dua kelas, yaitu Moto2 dan Moto3. Salah satu pebalap yang akan mengisi skuad ialah Dimas Ekky Pratama, yang musim lalu turun di Moto2 bersama Honda Team Asia.
Rapsel menambahkan, Indonesia Racing Team akan membuka kerjasama dengan beberapa pabrikan sepeda motor di Indonesia untuk mendukung dari beberapa sisi, termasuk soal pebalap. Pabrikan yang dimaksud adalah Honda dan Yamaha.
"Kita tahu bahwa negara kita ada pabrikan terbesar di dunia, sudah sepantasnya pabrikan tersebut juga mendukung kegiatan pembinaan secara berjenjang secara berkesinambungan," ujar Rapsel.
Rp 45 miliar
Dikutip dari Crash.net, Giovanni Cuzari pimpinan tim satelit Forward Racing, yang pernah bersaing di MotoGP dan Moto2, total biaya yang dikeluarkan bisa menyentuh angka Rp 45 miliar untuk satu musim penuh.
"Jika semua pengeluaran dijumlahkan, bisa mencapai Rp 2,6 juta euro (sekitar Rp 45 miliar)," ujar Cuzari.
Cuzari menambahkan, setiap tim dapat bantuan dari Dorna sebesar 150.000 euro (sekitar Rp 2,6 miliar) hingga 180.000 euro (sekitar Rp 3,1 miliar) per musim.
Artinya, setiap tim harus mencari dana secara mandiri sebesar 2,45 miliar euro atau sekitar Rp 42,5 miliar.
Uang dari sponsor utama bisa saja sekitar 1 juta euro hingga 1,2 juta euro (sekitar Rp 20,8 miliar), tergantung dari kontraknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.