Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Mudah Cek Keausan Kampas Rem Motor

Kompas.com - 03/10/2020, 11:21 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Perawatan komponen sepeda motor sebaiknya memang dilakukan secara rutin pada kilometer tertentu.

Ini bertujuan agar kinerja dari komponen tersebut tetap terjaga serta mencegah dari kerusakan yang tidak terdeteksi.

Misalkan saja untuk bagian perangkat pengereman. Komponen yang mempunyai tugas sangat vital yakni mengurangi laju kendaraan ini harus dipastikan kondisinya tetap baik.

Selain memastikan volume minyak rem, bagian yang harus dipastikan masih bagus adalah kampasnya.

Baca juga: Ini Biaya Resmi Penerbitan STNK Baru

Kampas ini harus dipastikan masih tebal atau belum habis sehingga saat digunakan dapat menekan cakram atau tromol dengan sempurna.

Untuk melakukan pengecekan kondisi brake shoe ini cukuplah mudah, baik untuk rem cakram maupun yang masih menggunakan tromol.

Pemilik kendaraan tidak perlu sampai melakukan pembongkaran jika memang tidak akan melakukan penggantian.

Senior Instructor Astra Motor Training Center Semarang Fachrul Reza menjelaskan, untuk perawatan atau pemeriksaan perangkat rem sebaiknya dilakukan secara berkala.

“Lakukan perawatan berkala pemeriksaan rem cakram maupun rem tromol setiap 10.000 kilometer sekali agar performa pengereman tetap terjaga,” kata Reza kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Indikator keausan rem pada sepeda motor Indikator keausan rem pada sepeda motor

Baca juga: Ini Sanksi Buat Pengendara yang Tak Punya SIM

Untuk mengecek kondisi kampas, Reza memberikan tips mudah tanpa harus membongkarnya. Untuk rem cakram cara mengecek batas keausan kampas rem adalah dengan melihat alur-alur pada kampas remnya.

“Kita dapat melihat ini secara langsung tanpa membongkar rem cakram tersebut,” ujarnya.

Dengan cara itu akan bisa diketahui kondisi kampas rem apakah perlu dilakukan penggantian atau masih bisa digunakan.

Sedangkan, Reza menambahkan, untuk batas keausan kampas pada rem tromol yakni dengan melihat tanda yang ada pada bagian tromol.

“Mengeceknya bisa dengan melihat tanda segitiga pada panel rem tromol dan tanda panah pada tuas rem, apabila saat menarik rem tromol tanda segitiga dan tanda panah tersebut hampir bertemu/segaris, maka segera lakukan penggantian kampas rem tromol tersebut,” ucapnya.

Reza juga menyarankan, saat melakukan penggantian sepatu rem sebaiknya menggunakan yang asli. Jika menggunakan perangkat yang tidak asli jelas akan berbeda saat digunakan dan bukan tidak mungkin akan mengganggu kenyamanan.

“Gunakan kampas rem yang original dari pabrik pembuatnya agar terjamin kualitasnya,” tuturnya.

Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh digantiOtomania/Setyo Adi Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh diganti

Kepala bengkel dari Yamaha Mekar Motor Cibinong Mamal Syahrudin juga menyarankan menggunakan komponen orisinal.

Hal ini karena jika menggunakan suku cadang yang tidak asli bisa menyebabkan beberapa efek, seperti berkurangnya kemampuan pengereman.

Baca juga: SIM Bisa Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan, Ini Syaratnya

“Ketika menggunakan kampas rem KW, efeknya yang pertama yaitu kemampuan pengereman dari motor akan berkurang atau kurang pakem. Ini berbahaya saat kondisi darurat,” kata Mamal.

Efek yang kedua, lanjut Mamal, yaitu tromol atau cakram justru bisa rusak karena penggunaan kampas yang tidak orisinal.

Pasalnya, bahan baku yang digunakan pada kampas rem KW, biasanya lebih keras atau berbeda standar dibanding yang asli.

“Efek yang terakhir yaitu rem akan cepat panas dan menimbulkan hilangnya daya pengereman secara terus menerus atau disebut dengan istilah fading,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau