Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Suzuki dan Toyota Soal Relaksasi Pajak Nol Persen Mobil Baru

Kompas.com - 24/09/2020, 16:01 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana melakukan relaksasi untuk mendongkrak penjualan mobil di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan dengan memangkas pajak kendaraan bermotor (PKB) untuk mobil baru sebesar nol persen.

Adanya wacana ini menjadi secercah harapan bagi agen pemegang merek (APM) guna meningkatkan performa penjualan produk dengan merangsang minat beli masyarakat. Apalagi mengingat badai pandemi Covid-19 sampai saat ini masih terus berlanjut.

Salah satu yang menantikan relaksasi tersebut bisa segera terwujud dan diimplementasikan, adalah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dan PT Toyota Astra Motor (TAM).

Kedua merek Jepang ini berharap pemerintah bisa cepat memutuskan bentuk rangsangan yang akan diberikan guna menstimulus pasar.

Baca juga: Kemenperin Yakin Pajak Mobil Baru Nol Persen Bisa Rangsang Pertumbuhan Otomotif

Donny Saputra, Direktur Pemasaran Roda Empat PT SIS, mengatakan ada tiga variabel yang bisa dilakukan untuk merangsang pasar, yakni kondisi pertumbuhan ekonomi, regulasi, dan produk.

Sales promotion girl (SPG) berpose di samping mobil dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2019). Pameran IIMS 2019 berlangsung hingga 5 Mei 2019 mendatang. Sebanyak 36 merek roda dua dan roda empat ikut memamerkan produk terbarunya di sini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Sales promotion girl (SPG) berpose di samping mobil dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2019). Pameran IIMS 2019 berlangsung hingga 5 Mei 2019 mendatang. Sebanyak 36 merek roda dua dan roda empat ikut memamerkan produk terbarunya di sini.

Melihat dari tiga varibel tersebut, untuk poin pertama mengenai kondisi pertumbuhan ekonomi sudah jelas tidak selaras, lantaran situsasi saat ini pasar mengalami kontraksi negatif.

"Dengan itu kami diindustri banyak melakukan stimulus melalu cara atau poin ketiga, yaitu mengenai produk, caranya dengan tetap menawarkan produk baru ataupun varian baru," ujar Donny kepada Kompas.com, Kamis (24/9/2020).

Malalui upaya yang dilakukan Suzuki dari sektor industri, ditambahan adanya stimulus dari pemerintah bila nanti direalisasikan dalam bentuk terobosan regulasi pengurangan elemen Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Bea Balik Nama (BBN)m, makin besar kemungkinan bakal memberikan dampak positif.

Sales promotion girl (SPG) berpose di samping mobil dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2019). Pameran IIMS 2019 berlangsung hingga 5 Mei 2019 mendatang. Sebanyak 36 merek roda dua dan roda empat ikut memamerkan produk terbarunya di sini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Sales promotion girl (SPG) berpose di samping mobil dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (25/4/2019). Pameran IIMS 2019 berlangsung hingga 5 Mei 2019 mendatang. Sebanyak 36 merek roda dua dan roda empat ikut memamerkan produk terbarunya di sini.

Donny mengatakan, dengan kolaborasi strategi dari industri dan pemerintah, tentu akan memberikan harapan yang sangat baik. Pasar bakal terkontraksi positif alias menaikkan volume penjualan.

Baca juga: Gaikindo Mau Revisi Target, tetapi Tunggu Insentif Pemerintah

"Relaksasi tersebut akan berdampak pada harga jual kendaraan, sehingga bisa menjadi faktor stimulus guna pembelian oleh konsumen potensial," kata Donny.

Sementara itu, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, juga menyampaikan hal senada. Menurut dia, langkah stimulus dari pemerintah sangat dibutuhkan dengan segera.

Toyota Avanza Veloz di GIIAS 2019 Toyota Avanza Veloz di GIIAS 2019

"Iya tentu, harapannya bisa segera diputuskan supaya juga menjadi lebih jelas di pasar. Nanti saat sudah ada keputusannya, akan kami pelajari mengenai detailnya," ujar Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau