JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana melakukan relaksasi untuk mendongkrak penjualan mobil di Indonesia. Upaya tersebut dilakukan dengan memangkas pajak kendaraan bermotor (PKB) untuk mobil baru sebesar nol persen.
Adanya wacana ini menjadi secercah harapan bagi agen pemegang merek (APM) guna meningkatkan performa penjualan produk dengan merangsang minat beli masyarakat. Apalagi mengingat badai pandemi Covid-19 sampai saat ini masih terus berlanjut.
Salah satu yang menantikan relaksasi tersebut bisa segera terwujud dan diimplementasikan, adalah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dan PT Toyota Astra Motor (TAM).
Kedua merek Jepang ini berharap pemerintah bisa cepat memutuskan bentuk rangsangan yang akan diberikan guna menstimulus pasar.
Baca juga: Kemenperin Yakin Pajak Mobil Baru Nol Persen Bisa Rangsang Pertumbuhan Otomotif
Donny Saputra, Direktur Pemasaran Roda Empat PT SIS, mengatakan ada tiga variabel yang bisa dilakukan untuk merangsang pasar, yakni kondisi pertumbuhan ekonomi, regulasi, dan produk.
Melihat dari tiga varibel tersebut, untuk poin pertama mengenai kondisi pertumbuhan ekonomi sudah jelas tidak selaras, lantaran situsasi saat ini pasar mengalami kontraksi negatif.
"Dengan itu kami diindustri banyak melakukan stimulus melalu cara atau poin ketiga, yaitu mengenai produk, caranya dengan tetap menawarkan produk baru ataupun varian baru," ujar Donny kepada Kompas.com, Kamis (24/9/2020).
Malalui upaya yang dilakukan Suzuki dari sektor industri, ditambahan adanya stimulus dari pemerintah bila nanti direalisasikan dalam bentuk terobosan regulasi pengurangan elemen Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Bea Balik Nama (BBN)m, makin besar kemungkinan bakal memberikan dampak positif.
Donny mengatakan, dengan kolaborasi strategi dari industri dan pemerintah, tentu akan memberikan harapan yang sangat baik. Pasar bakal terkontraksi positif alias menaikkan volume penjualan.
Baca juga: Gaikindo Mau Revisi Target, tetapi Tunggu Insentif Pemerintah
"Relaksasi tersebut akan berdampak pada harga jual kendaraan, sehingga bisa menjadi faktor stimulus guna pembelian oleh konsumen potensial," kata Donny.
Sementara itu, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM, juga menyampaikan hal senada. Menurut dia, langkah stimulus dari pemerintah sangat dibutuhkan dengan segera.
"Iya tentu, harapannya bisa segera diputuskan supaya juga menjadi lebih jelas di pasar. Nanti saat sudah ada keputusannya, akan kami pelajari mengenai detailnya," ujar Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.