Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Jual Bensin Premium, Pertamina Sebut Ini Tugas dari Pemerintah

Kompas.com - 13/09/2020, 10:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dengan kadar oktan RON 88 sudah jarang dipakai di dunia. BBM oktan rendah kurang cocok untuk kendaraan keluaran baru dan tidak ramah lingkungan.

Eko Kristiawan, Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten, mengatakan, saat ini di dunia hanya tinggal tujuh negara yang masih menggunakan bensin RON 88.

"Saat ini ada beberapa negara yang masih menggunakan, Indonesia, Kolombia, Mongolia, Mesir dan Bangladesh. Bahkan negara tetangga terdekat kita Malaysia, Singapura dan Kamboja itu sudah tidak menggunakan RON 88," kata Eko, Jumat (11/9/2020).

Mobil sedang mengisi bensin subsidi.Tribunnews/ Nurudin Mobil sedang mengisi bensin subsidi.

Eko mengatakan, Pertamina tahu bahwa kualitas bensin RON 88 jauh di bawah ekspektasi masyarakat dunia. Termasuk soal isu lingkungan domestik, yakni penerapan standard emisi Euro 4 di Indonesia.

"Dari sisi lingkungan ada Peraturan Pemerintah terkait dengan komnas lingkungan dan pengendalian pencemaran udara yaitu PP No 41 tahun 1999 terkait dengan pengendalian pencemaran udara, kemudian juga ada peraturan Kementerian Lingkungan Hidup No 20 tahun 2017 tentang penerapan standar Euro 4," katanya.

Padahal Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 20 tahun 2017, menjelaskan, agar sesuai standar Euro 4 maka mesin bensin minimal mengonsumsi BBM dengan RON 91, kandungan timbal (Pb) minimum tidak terdeteksi, dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm. 

Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara di SPBU Pertamina 31.128.02 di Jl. Letjen M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin (1/6/2020). Penggunaan alat pelindung wajah (Face Shield) tersebut sebagai salah satu upaya untuk melindungi diri saat berhubungan langsung dengan pengendara dalam pencegahan penyebaran COVID-19.

Eko mengatakan, saat ini Pertamina masih menyediakan dan menyalurkan BBM jenis Premium karena tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

"Premium ini kan termasuk jenis bahan bakar penugasan dari pemerintah, artinya Pertamina di sini menjalankan tugas. Ketika ini sifatnya penugasan, artinya kewenangan itu bukan di Pertamina, karena ini sifatnya penugasan," katanya.

Pertamina Sales Area Manager Retail Banten, Probo Prasiddhahayu, mengatakan, saat ini Pertamina merupakan perusahaan minyak dan gas (migas) yang paling banyak menjual varian bahan bakar baik bensin atau solar.

"Saat ini Indonesia menjual beragam varian yang cukup banyak, lebih banyak dari varian industri sejenis. Sederhananya kaitannya dengan SPBU sejenis di negara lain. Pertamina menjual sampai enam varian," kata Probo.

Ilustrasi SPBU Pertamina. (DOK. Pertamina) Ilustrasi SPBU Pertamina.

Varian untuk bensin yaitu Premium (RON 88), Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (98), dan untuk balap ada Pertamax Racing (100). Adapun untuk solar ada Dex Light dan Pertamina Dex.

"Cukup banyak varian di sini (Indonesia), kita tahu di lokasi lain paling hanya jual dua varian atau paling maksimal empat varian. Beragam varian ini dijual untuk memenuhi berbagai ekspetasi masyarakat yang beragam," kata Probo.

Di Singapura, minimal bensin yang dijual RON 92, di Malaysia yaitu RON 95 dan RON 97. Kemudian di Thailand RON 91 dan RON 95. Di Filipina RON 91, RON 95, dan RON 100. Sedangkan di Vietnam RON 92, RON 95, dan RON 98.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau