Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Istilah Perpal Pada Bus AKAP

Kompas.com - 12/09/2020, 08:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus antar kota antar provinsi (AKAP) memang memiliki berbagai istilah yang unik. Mulai dari ngeblong, sampai kandang macan, masing-masing kata tadi memiliki artinya sendiri.

Ada satu istilah lagi yang biasa digunakan oleh kru dan penggemar bus atau bismania, yaitu perpal. Perpal biasa diartikan sebagai bus yang sedang istirahat atau libur.

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, kata perpal ini berawal dari bahasa yang digunakan antar kru bus.

Baca juga: Mengapa Tempat Tidur Pengemudi di Kabin Bus Disebut Kandang Macan?

bus akapKompas.com/Fathan Radityasani bus akap

“Sejak awal masuk Bismania, sudah ada penggunaan kata itu. Jadi sepertinya, awal mula kata perpal ini digunakan oleh kru bus,” ucap Dimas kepada Kompas.com belum lama ini.

“Kata perpal ini bisa digunakan dalam kalimat, busnya perpal di Pulogebang semalam. Kalau diartikan bus nya sedang libur di Pulogebang,” kata Dimas.

Baca juga: Dorong Daya Beli, Menperin Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen

Dimas mengatakan, penyebab dari perpal ini bisa berbagai macam. Bisa jadi karena bus sedang diservis atau sekadar beristirahat. Mengingat jarak yang dilewati bus setiap ritnya bisa sampai ribuan kilometer, sehingga bus perlu diservis.

Kemudian untuk istirahat, waktu tempuh yang dihabiskan bus AKAP untuk pergi ke suatu tempat bisa memakan waktu lebih dari sembilan jam. Jadi wajar saja jika bus perpal untuk beristirahat dulu sebelum narik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com